Hexindo Bagikan Dividen Tunai US$0,0091 per Saham

Pameran Konstruksi Indonesia 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen
- PT Hexindo Adiperkasa Tbk, perusahaan yang bergerak di perdagangan alat-alat berat dan pelayanan purna jual dengan merek utama Hitachi, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar US$0,0091 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2014.

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

"Telah disetujui penggunaan laba bersih tahun buku yang berakhir pada 31 Maret 2014, sejumlah US$21,92 juta, yakni pembagian dividen tunai sebesar US$7,64 juta, atau 35 persen untuk 840 juta saham, atau US$0,0091 per saham," ujar Direktur Keuangan Hexindo Adiperkasa, Syamsu Anwar, saat paparan publik di Jakarta, Selasa 2 September 2014.
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial


Selain itu, dia menuturkan, perseroan mengalokasikan US$29.577 untuk dana cadangan, dan sisanya sebesar US$14,24 juta sebagai laba ditahan. "Dividen tunai akan dibayarkan pada tanggal 10 Oktober 2014," tambahnya.


Syamsu menjelaskan, bahwa perseroan hingga Juli 2014 membukukan penjualan sebesar US$119 juta. "Sebagian besar berasal dari penjualan alat berat sebesar US$58 juta," tuturnya.


Ia merincikan, jumlah unit yang dikirim ke pelanggan sebanyak 455 unit. "Di mana sektor
forestry
dan
agro
memberikan kontribusi besar yaitu AS$24 juta, atau sebanyak 242 unit," kata dia.


Lebih lanjut, dia menargetkan hingga akhir Maret 2015, perseroan dapat menjual exavator sebanyak 2.210 unit.


Anwar menambahkan, pada kuartal I-2014 perseroan mencatatkan laba bersih sebesar US$16,91 juta, atau US$0,020 per saham.


"Laba bersih kuartal I, menunjukkan penurunan kinerja sebesar 65,21 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 yang sebesar US$48,61 juta, atau US$0,058 per saham," ungkapnya.


Syamsu menjelaskan, hal ini disebabkan oleh turunnya pendapatan pokok dari US$476,90 juta pada kuartal I-2013 menjadi US$342,80 juta pada kuartal I-2014.


Dia menuturkan, beban pokok perseroan turun dari US$375,85 juta menjadi US$286,12 juta. "Beban usaha perseroan mengalami penurunan dari US$36,16 juta menjadi US$33,93 juta," ujarnya.


Selain itu, tambahnya, perseroan akan membuka empat cabang baru yakni di Cilegon, Cirebon, Kupang, dan Gorontalo. "Kami juga ingin membangun kantor baru di Pulogadung. Sekarang progresnya masih 20 persen, 2015 akan selesai," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya