Sumber :
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
VIVAnews
- Tim transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla berencana memodifikasi program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Menurut perhitungan, program MP3EI itu membutuhkan dana Rp4.100 triliun agar bisa dilaksanakan.
Deputi Tim transisi, Andi Widjojanto, mengatakan untuk mendapat anggaran sebanyak itu, harus melihat sumber-sumber anggaran yang tersedia di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Deputi Tim transisi, Andi Widjojanto, mengatakan untuk mendapat anggaran sebanyak itu, harus melihat sumber-sumber anggaran yang tersedia di anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Baca Juga :
Nasib 2 Debt Collector Ambil Paksa Mobil Polisi, Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional
"Kalau saya tidak salah, ada dari investasi yang lebih banyak sekitar 55 sampai 60 persen, jadi harus ada telaah lebih lanjut program-program aksi Jokowi-JK dari tahun 2014 hingga tahun 2019," kata Andi, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 2 September 2014.
Untuk memodifikasi program itu, kata Andi, dia membutuhkan masukan dari aktivis lingkungan agar program itu tak merusak lingkungan.
"Nanti akan dilihat bagaimana pembangunan infrastruktur itu tidak semata-mata untuk memacu pertumbuhan ekonomi, tapi harus melihat aspek lingkungan, aspek budaya lokal," lanjutnya.
Namun, ada pula proyek infrastruktur yang akan melanjutkan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla, yaitu konsep pendulum laut nusantara. Sebab, program itu hampir mirip dengan konsep tol laut milik Jokowi.
"Jadi, nanti ada interaksi lebih dalam dengan Kementerian Perhubungan untuk membicarakan ide itu. Melihat seberapa siap konsep pendulum nusantara itu untuk segera mereprentasikan ide tol lautnya Pak Jokowi. Hal-hal itu yang akan kita tindak lanjuti dalam dua mingu ke depan," kata dia.
Kemiripan program itu, kata Andi, misalnya adanya kapal kargo berukuran besar yang mondar-mandir dari Medan sampai Sorong. Serta keberadaan deep sea port di wilayah yang aliran sungai besarnya langsung membentuk kanal-kanal di pedalaman. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau saya tidak salah, ada dari investasi yang lebih banyak sekitar 55 sampai 60 persen, jadi harus ada telaah lebih lanjut program-program aksi Jokowi-JK dari tahun 2014 hingga tahun 2019," kata Andi, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa 2 September 2014.
