Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Mantan Deputi Keuangan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Ahmad Syahroza angkat bicara soal kebobrokan pengelolaan subsidi yang dilakukan pemerintah selama ini.
Menurutnya, dalam diskusi diskusi yang bertajuk arah kebijakan Energi Jokowi-JK di Jakarta, Minggu 14 September 2014, selama ini pemerintah hanya sibuk mencari pundi-pundi anggaran subsidi energi, tanpa memperbaiki arah kebijakannya.
"Cari dana subsidi energi kita semangat, tapi kalau cari dana untuk membangun infrastruktur energi itu tidak ada," ujarnya.
Dirinya mengatakan, pola pikir pemborosan sudah tertanam dalam pada struktur kebijakan subsidi energi yang dialokasikan pemerintah. Sehingga selama ini anggaran subsidi terus merangkak naik.
"Karena infrastrukturnya tidak ada, kilang tidak ada, pengembangan geotermal tidak ada, pola pikir boros tadi yang harus diubah," ungkapnya.
Lebih lanjut Syahroza menambahkan, hal itu diperparah dengan tidak adanya inisiatif yang kongkret dari DPR yang notabennya mewakili suara rakyat. Artinya, kontrol legislatif tidak berfungsi selama ini dalam mengarahkan kebijakan energi.
"Padahal kita tahu subsidi itu 5 tahun terakhir Rp 1800 Triliun," tambahnya
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Karena infrastrukturnya tidak ada, kilang tidak ada, pengembangan geotermal tidak ada, pola pikir boros tadi yang harus diubah," ungkapnya.