Chatib: Sentimen Global Picu Rupiah Melemah, Tunggu Kebijakan The Fed

Uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Menteri Keuangan, M. Chatib Basri, Senin 15 September 2014, menyatakan bahwa pergerarakan pasar keuangan Indonesia saat ini turut terpengaruh sentimen global, menjelang pertemuan pejabat bank sentral Amerika Serikat pekan ini, yang membahas kebijakan moneter dan rencana kenaikan suku bunga.

Syahrul Yasin Limpo ke Eks Ajudannya: Panji Lihat Sini, Saya Bapakmu

Chatib menjelaskan, keputusan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini akan ditangkap sebagai sinyal lebih lanjut bagi kalangan investor, mengenai kapan Federal Reserve selaku bank sentral AS akan menghentikan program stimulus dan mulai memberlakukan kenaikan suku bunga.

Untuk itu, menurut Chatib, bila terjadi pelemahan rupiah, atau gejolak di pasar modal, itu merupakan hal yang wajar. Setidaknya, hingga kebijakan The Fed pekan ini diumumkan.
Awalnya Ingin Diam, Nikita Mirzani Ungkap Alasan Beberkan Kisah Cintanya yang Kandas di Media Sosial

"The Fed mau mengumumkan kebijakan. Kita lihat saja, perkembangan rapat FOMC ini seperti apa," ujar Chatib di Jakarta.

Gejala pemulihan ekonomi AS dari krisis, ia melanjutkan, kini sedang menjadi kajian utama para pejabat bank sentral AS itu. Hal ini, sekaligus menjadi dasar pertimbangan The Fed untuk mempercepat penghentian stimulus moneternya. Hal ini, berdampak pada likuiditas global, termasuk di negara-negara berkembang, yang merupakan tujuan utama investor menanamkan modal selama AS mengalami krisis.

Mobil MPV Terlaris Ini Bakal Dapat Mesin Hybrid

Karena itu, kebijakan The Fed pekan ini ditengarai akan memberi kepastian tentang kapan penghentian program stimulus itu mulai diterapkan. Adapun rencana kenaikan suku bunga AS akan menciptakan arus balik likuiditas dan modal dari emerging markets (pasar negara berkembang) kembali ke AS.

Situasi ini, memengaruhi nilai tukar dolar AS terhadap mata uang negara-negara lainnya. Dolar mengalami penguatan menjelang kebijakan The Fed diumumkan.

"Rupiah akan melemah sampai ada hasil keputusan The Fed. Nanti, baru pasarnya akan kembali normal lagi setelah itu, mereka akan rasional apa yang akan diambil dari The Fed," kata Chatub.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia, hari ini rupiah melemah ke level perdagangan Rp11.875 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp11.831 per dolar AS pada transaksi Jumat pekan lalu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya