Ikuti Wall Street, Bursa Asia Bergerak Fluktuatif

Pialang sedang mengamati pergerakan saham di Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • Reuters
VIVAnews
Misi Pemerintah Lewat Transformasi Digital Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2% di 2024
- Pasar saham utama Asia dibuka bervariasi pada transaksi awal Selasa 16 September 2014, terpengaruh sentimen negatif dari indeks saham acuan Wall Street yang ditutup fluktuatif.

Trik Simpel Ivan Gunawan, Agar Silaturahmi Lebaran Bisa Tetap Glowing

Dilansir
Panen Raya di Purwakarta Jelang Lebaran Dimassifkan Perkuat Ketahanan Pangan
CNBC , saham sektor teknologi yang paling merugi. Hal itu, karena investor lebih memilih bersikap hati-hati menjelang rapat Federal Reserve untuk menentukan kebijakan kelonggaran moneter.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 43,63 poin (0,3 persen) ke level 17.031,14, dengan saham Pfizer menjadi saham
bluechip
yang paling mendapatkan keuntungan dari 30 komponen penyokong indeks.


Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 1,41 poin (0,1 persen) ke level 1.984,13, dengan saham sektor energi yang paling terpukul dari 10 sektor penyokong indeks, setelah sebelumnya mencetak rekor.


Adapun, indeks Nasdaq turun 48,70 poin (1,1 persen) ke level 4.518,90, atau level terendah sejak 31 Juli lalu.


Sentimen negatif lainnya, yakni Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara maju untuk tahun ini.


Organisasi tersebut mengatakan, ancaman terbesar bagi pertumbuhan ekonomi global adalah dari zona euro.


Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini turun 0,2 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini diperdagangkan lebih rendah, setelah tiga hari terakhir sebelum akhir pekan lalu menguat.


Saham SoftBank reli
lebih dari tiga persen, setelah Alibaba menaikkan kisaran harga saham saat IPO menjadi US$66 hingga US$68 per saham. Perusahaan Jepang menjadi pemegang saham utama di Alibaba.


Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,2 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini memperpanjang kerugian, karena turun empat sesi berturut-turut.


Saham sektor pertambangan
rebound
(berbalik arah menguat), setelah harga bijih besi mengalami kenaikan terbesar sejak Maret. Saham Fortescue Metals melonjak tiga persen. Sedangkan saham Rio Tinto naik dua persen dan saham BHP Billiton naik satu persen.


Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak menguat 0,3 persen persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini pulih dari kerugian yang dicatatkan sebelumnya.


Investor beraksi atas pernyataan bank sentral negara itu yang menyatakan bahwa peran bank dalam membantu perekonomian terbatas melalui kebijakan moneter. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya