Sumber :
- Biro Pers Istana/Abror Rizki
VIVAnews
- Penguatan sektor perbankan menjadi salah satu substansi dari Instruksi Presiden tentang peningkatan daya saing, guna menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor perbankan.
Meski dipastikan tidak dilakukan pada pemerintahan ini, konsolidasi perbankan, menjadi salah satu rekomendasi yang akan didorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo untuk diwujudkan.
Meski dipastikan tidak dilakukan pada pemerintahan ini, konsolidasi perbankan, menjadi salah satu rekomendasi yang akan didorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada pemerintahan Presiden terpilih Joko Widodo untuk diwujudkan.
Baca Juga :
Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan
Kepada
VIVAnews
, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah, mengatakan, pemerintahan SBY tidak mau tergesa-gesa untuk menerapkan kebijakan itu.
Hal tersebut, imbuhnya, karena harus dipastikan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Dan hal-hal yang tidak kami inginkan bisa diminimalisir," ujarnya, Selasa 16 September 2014.
Dia mengatakan, pemerintah saat ini sedang menyiapkan skema yang tepat untuk mengimplementasikan kebijakan itu, sehingga pemerintahan baru nanti dapat lebih mudah saat ingin mewujudkannya.
"Masa pemerintahan Pak SBY kan tingal empat-lima minggu lagi, konsolidasi perbankan itu kan strategis dan butuh waktu, biar tidak tergesa-gesa, maka akan disampaikan ke pemerintahan baru nanti," tambahnya.
Pemerintah melalui konsultasi Tim Transisi yang saat ini sedang dilakukan, akan menyampaikan rekomendasi skema apa yang ideal terkait kebijakan itu. Hal tersebut agar perbankan Indonesia dapat menjadi juara di era integrasi sektor keuangan ASEAN.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kepada