Kementerian yang Mesti Dipimpin Profesional Versi Pengusaha

Sofjan Wanandi di Diskusi Buruh di Mata Jokowi
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, turut angkat bicara soal struktur kabinet yang telah diumumkan oleh Presiden terpilih, Joko widodo, kemarin.  Sofjan meminta agar pejabat kementerian di pemerintahan Jokowi-JK, tak menyalahgunakan jabatannya.
Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

"Yang paling penting itu menteri-menteri ekonomi yang bisa disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak benar. Itu saja," kata dia ditemui di Permata Kuningan, Jakarta, Selasa 16 September 2014.
Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Sofjan menilai ada beberapa kementerian yang seharusnya dipegang oleh profesional, bukan dari profesional politik. Ia menyebutkan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pertanian, cocoknya tidak diisi orang parpol.
9 Menu Buka Puasa Unik dari Berbagai Negara, Bikin Ngiler dan Penasaran!

"Kementerian Pertanian dipegang sepuluh tahun oleh partai, jadi rusak pertanian kita. Ini adalah contoh perubahan bahwa kami meminta menteri dari orang yang profesional," tuturnya.

Sedangkan untuk pos kementerian yang bisa dipimpin profesional dari parpol, menurut Sofjan yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. 

"Itu uang langsung tidak banyak mengalir ke sana. Kementerian ini lebih ke kebijakan," ujar dia.

Seperti yang diketahui, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Jokowi-Jusuf Kalla mengumumkan jumlah struktur kabinet pada pemerintahan mendatang di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Senin, 15 September 2014.

Dari hasil rapat koordinasi dengan tim, Jokowi memutuskan postur kabinetnya sebanyak 34 kementerian. Dengan komposisi dari kalangan profesional dan profesional partai politik.

"Yang nanti akan diduduki oleh pembagiannya oleh 18 profesional dan 16 profesional partai," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers di Rumah Transisi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya