Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Analis Asia Finansial Network, Agus Susanto Benzaenuri, menuturkan indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi dengan didorong oleh pejualan investor asing, hingga mencapai kumulatif Rp3,5 triliun, sejak pekan kemarin.
"Hari ini IHSG ditutup melemah 14,39 poin atau 0,19 persen pada level 5.130,50, sementara rupiah pada kurs tengah BI turun 28 poin pada Rp11.903 per dollar AS," kata Agus, kepada VIVAnews , Selasa 16 September 2014.
"Hari ini IHSG ditutup melemah 14,39 poin atau 0,19 persen pada level 5.130,50, sementara rupiah pada kurs tengah BI turun 28 poin pada Rp11.903 per dollar AS," kata Agus, kepada VIVAnews , Selasa 16 September 2014.
Agus menuturkan, isu Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya membuat beberapa investor, terutama asing melepas kepemilikan sahamnya di bursa Indonesia, sehingga menekan perdagangan hari ini.
Agus menjelaskan, bahwa secara sektoral, sektor keuangan, properti dan industri dasar mengalami tekanan pada perdagangan hari ini. Sementara, sektor komoditas, perdagangan dan konsumer bertahan positif.
"Tercatat sebanyak 4,41 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp4,40 triliun, dengan investor asing untuk hari ini membukukan penjualan bersih hingga Rp522,02 miliar," imbuhnya.
Agus menambahkan, saham-saham yang membuat IHSG tertekan berdasarkan rata-rata tertimbang di antaranya saham Bank BRI (BBRI) terkoreksi 0,96 persen ditutup pada level Rp10.325.
Saham Astra Internasional (ASII) terkoreksi 0,68 persen ditutup pada level Rp7.250, Bank BCA (BBCA) terkoreksi 0,62 persen ditutup pada harga Rp11.950.
Saham Indocement Tunggal Perkasa (INTP) yang turun 1,98 persen pada level Rp23.525, serta saham Bank Mandiri (BMRI) yang melemah 0,73 persen pada harga Rp10.150.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Agus menuturkan, isu Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya membuat beberapa investor, terutama asing melepas kepemilikan sahamnya di bursa Indonesia, sehingga menekan perdagangan hari ini.