Ini Cara Dahlan Iskan Bayar Gaji Karyawan Merpati dan Leces

Dahlan Iskan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews
5 Artis Cantik Warisi Darah Biru, dari Sumedang Larang hingga Mangkunegaran
- Komisi VI meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk merampungkan masalah pembayaran gaji karyawan PT Merpati Nusantara Airlines dan PT Kertas Leces. Dahlan berjanji akan membahas masalah ini lusa.

Ini Pemain Korea Selatan yang Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

"Tentang Merpati dan Leces, Kamis besok (18 September 2014) kami akan membahasnya mendalam," kata dia dalam rapat kerja Komisi VI DPR, Jakarta, Selasa malam, 16 September 2014.
Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS


Dahlan menjelaskan kepada Komisi VI DPR bahwa masalah pembayaran gaji sempat terjadi di PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Tetapi, masalah itu sudah diselesaikan.


"Minggu lalu, kami sudah menemukan jalan keluar karena tidak boleh menggunakan uang ini itu, harus mencari uang yang sah secara hukum. Mereka sudah sepakat dengan direksinya untuk menjual aset yang tak ada hubungannya dengan produksi dan kinerja perusahaan. Misalnya, ada aset yang dulu perumahan karyawan tapi tidak digunakan untuk karyawan. Nah, itu dijual untuk pesangon karyawan," katanya.


Kalau Kertas Leces, Dahlan optimistis bisa menemukan jalan keluar untuk pembayaran gaji. Dia tengah mencari perusahaan pelat merah yang mau bekerja sama dengan Kertas Leces untuk memanfaatkan asetnya yang berupa tanah.


"Lagi mencari BUMN yang mau bekerja sama dengan Leces untuk membangun sesuatu di tanahnya Leces. Terus, nanti Leces dapat uang dari BUMN tersebut untuk membayar pesangon karyawan. Tetapi, ini memerlukan prosedur," kata dia.


Sementara itu, untuk Merpati, Dahlan mengatakan ada satu cara yang tersedia, yaitu menjual PT Merpati Maintenance Facility. Mantan dirut PT PLN itu meminta PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) membeli anak usaha Merpati itu untuk pembayaran gaji karyawan Merpati.


"Saya akan meminta bagaimana PPA bisa memberi sementara. Kemudian, PPA menjual kembali, atau menunggu restrukturisasi perusahaan Merpati. Saya kira jalan yang tersedia adalah itu, saya juga ingin sebelum mengakhiri jabatan ini (masalah ini) sudah selesai," katanya.


Selain itu, Dahlan Iskan, meminta bantuan Komisi VI DPR RI untuk menyelesaikan masalah pembayaran gaji karyawan Merpati. Sebab, pembayaran aset maskapai pelat merah ini tak mencukupi kewajiban pembayaran gaji karyawannya.


"Saya meminta dukungan DPR dengan uang seadanya, karena tidak mungkin saya mencari uang ke mana, tidak diperbolehkan," kata Dahlan.


Seperti yang diketahui, di hadapan Komisi VI, dia menjelaskan cara membayar gaji karyawan adalah menjual anak usaha maskapai itu, PT Merpati Maintenance Facility (MMF). Tetapi, uangnya diperkirakan tak mencukupi untuk pembayaran gaji karyawan. "Mungkin (harganya) Rp300 miliar," ujarnya.


Adapun kewajiban pembayaran gaji karyawan BUMN penerbangan itu mencapai Rp1 triliun. "Itu pesangon dan macam-macam dijadikan satu," katanya.


Dahlan pun pesimis MMF bisa laku senilai Rp1 triliun. "Kalau MMF laku Rp1 triliun, tak apa-apa. Tetapi, tidak mungkin," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya