Aksi Beli Bertahap Diharap Tahan Pelemahan IHSG

Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu

VIVAnews - Reza Priyambada, analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Rabu, 17 September 2014, menyatakan bahwa pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia diperkirakan berada pada rentang support 5,118-5.124 dan resisten 5.145-5.158.

Ngeri, ABG di Bekasi Kini Tawuran Pakai Panah

Menurut Reza, meski melemah, IHSG mencoba bertahan untuk tidak melemah lebih dalam.

"Belum ada sentimen positif membuat peluang IHSG dapat kembali melemah, namun diharapkan aksi beli bertahap dapat berlanjut untuk menahan pelemahan IHSG," ujar Reza kepada VIVAnews.

Sri Mulyani Buka Suara soal Rupiah Tembus Rp 16.200 per Dolar AS

Sementara itu, Bahana Market mengungkapkan, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih akan bergerak di kisaran MA50 dan
MA20, yaitu dikisaran 5.105 - 5.180. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain TLKM, INCO, MDLN, INDY dan DOID.

Kombinasi sentimen negatif ditengarai membuat laju IHSG kembali masuk ke lembah merah dan berat untuk melanjutkan penguatannya. Antara lainĀ  masih berlanjutnya aksi jual asing, melemahnya mayoritas laju bursa saham Asia, kecenderungan depresiasi Rupiah, hingga isu kabinet pemerintahan baru.

Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan

Reza mencermati bahwa pelaku pasar begitu datar terhadap rilis struktur kabinet yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Pelaku pasar agak sedikit kecewa karena dalam pengumuman tersebut tidak dikemukakan indikasi nama yang akan menduduki posisi kementerian sehingga kembali memunculkan ketidakpastian," katanya.

Selain itu, ia melanjutkan, pelaku pasar akan cenderung bersikap hati-hati menjelang pertemuan para pembuat kebijakan Federal Reserve dalam forum Federal Open Market Committe dalam dua hari ke depan. Pasar menyoroti risalah pertemuan pejabat bank sentral AS ini karena berpeluang memberikan imbas negatif seiring rencana kenaikan suku bunga.

"Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan rilis dari data-data antara lain redbook dan chain store sales," kata Reza. (ms)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya