7 Agenda Jadi Prioritas Pengembangan Industri Keuangan

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, mengemukakan tujuh hal yang menjadi prioritas untuk mengembangkan industri keuangan.

Oknum Polisi Calon Perwira Aniaya Istri yang Sedang Hamil, Dilaporkan ke Polda Sumut

Sebab, OJK saat ini tengah berupaya untuk mengembangkan dan menyosialisasikan peran pentingnya industri keuangan di Indonesia.

"Setidaknya, terdapat tujuh agenda yang jadi prioritas untuk mengembangkan industri keuangan," kata Muliaman, saat ditemui di Ritz Carlton, Jakarta, Rabu 17 September 2014.

Pertama, pengembangan produk keuangan dan layanan jasa keuangan yang semakin variatif. "Tidak hanya bank, tetapi juga industri keuangan non bank (IKNB). Saya harap, bisa saling melengkapi, sehingga kemampuan pasar keuangan bisa dicukupi," ujar Muliaman.

Dengan demikian, dia menuturkan bahwa proses perizinan dan persetujuan dari regulator perlu dipercepat dan dipermudah. Hal ini, agar produk jasa keuangan dapat cepat dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.

Kedua adalah pengembangan akses pasar yang lebih mudah. Dia meyakini, penetrasi produk jasa keuangan akan bergerak meluas di seluruh Indonesia.

"Jaringan perbankan bisa dimanfaatkan untuk menjual. Kuncinya, bagaimana kita membangun package, sehingga produk bisa diakses masyarakat kecil. Para penggiat pasar modal bisa pikirkan ini bersama," imbuhnya.

Ketiga, yaitu diperlukan edukasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang luas dalam meningkatkan kapasitas industri secara keseluruhan. Dia menegaskan, pentingnya dibangun learning centre untuk meningkatkan kapasitas SDM Indonesia.

"Ini perlu jadi prioritas, terutama kita akan memasuki terintegrasinya ekonomi ASEAN. Karena, arus tenaga kerja juga bagian dari teritegrasinya ASEAN. Kita perlu, bagaimana learning center mampu menjawab kebutuhan industri," tuturnya.

Menurut Muliaman, saat ini, masih banyak ketidaksinkronan antara ilmu yang dipelajari di sekolah dengan yang terjadi di pasar. Sebab itu, edukasi untuk guru menjadi penting dan perlu diperhatikan.

Agenda keempat adalah perlu arah yang lebih jelas dalam pengembangan peran teknologi. Sebab, teknologi bisa memudahkan dan mengefisienkan, sehingga transaction cost bisa lebih murah, serta bisa terakses tidak hanya oleh kota-kota besar.

"Kehadiran handphone di Indonesia itu sudah dua kali lebih besar dari produk Indonesia. Perkembangan teknologi ini perlu dimanfaatkan, bagaimana peran teknologi bisa buka akses keuangan. Terutama, yang tidak hidup di kota besar, tetapi juga di pelosok," imbuhnya.

Selain itu, sambung Muliaman, hal yang kelima, yaitu perlu regulasi yang harmonis dan konsisten antarsektor. Setiap regulasi, menurut dia, harus saling melengkapi dan mendukung.

Keenam, perlunya pengawasan terintegrasi yang dilakukan secara parsial dalam mengantisipasi interkonektivitas yang semakin meningkat. Sebab, perilaku anak usaha bisa memengaruhi kesehatan induknya.

"Maka bukan hanya induk, sehingga kita bisa lihat secara keseluruhan. Agar tidak jadi persoalan bagi induknya, induk harus mengelola anak usahanya. Kita akan buat aturan untuk perusahaan induk mengelola anak usaha," tuturnya.

Ketujuh, pengembangan kelembagaan dalam rangka mendorong industri keuangan untuk penyediaan jasa keuangan yang lebih spesifik.

"Ketujuh hal ini, diperlukan dan dilengkapi peran yang lebih dominan lagi dari perusahaan. Tujuh agenda akan jadi perhatian bersama agar industri jasa keuangan lebih kompetitif. Dilengkapi dengan pengawasan yang terintegrasi," ujarnya. (art)

Bagikan Edukasi Seputar Diving, Pengacara Cantik Asal Filipina Ini Ketagihan Jadi Konten Kreator
Ilustrasi bunuh diri.

Polisi Sebut Tak Ada Indikasi Meli Joker Dibunuh Kekasih, Dipastikan Bunuh Diri

Polisi sudah memeriksa kekasih dari Selebgram Meli Joker atau yang memiliki nama asli Fitri Meliana yang tewas gantung diri dan disiarkan secara live Instagram.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024