Terpengaruh Wall Street, Bursa Asia Kembali Menguat

Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews
Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
- Pasar saham utama Asia dibuka menguat pada transaksi awal Kamis 19 September 2014, mengikuti indeks saham acuan Wall Street yang juga ditutup melonjak.

Momen Akrab Prabowo dan Jokowi di Acara Bukber di Istana Negara

Dilansir
Honda BeAT Jadi Incaran Maling bukan karena Tidak Aman
CNBC, hal tersebut disebabkan karena adanya pernyataan Federal Reserve AS yang menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga untuk sementara waktu.


Pasar langsung menanggapi positif keputusan Bank Sentral AS itu. Dalam keterangan yang dirilis The Fed usai melakukan rapat soal kebijakan moneter, The Fed memutuskan akan mengurangi lagi program pembelian asetnya sebesar US$15 miliar per bulan, yang menunjukkan bahwa program pembelian aset akan berakhir pada Oktober.


Investor Asia mengalihkan perhatiannya ke rilis data harga rumah Tiongkok pada Agustus yang akan dikeluarkan pada pukul 9.30 waktu Singapura atau Hong Kong.  Pada Juli lalu, harga rumah di Tiongkok jatuh untuk bulan ketiga berturut-turut, sehingga investor sangat antusias dengan data harga rumah Agustus, untuk mengawasi penurunan harga berlanjut atau tidak.


Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini naik 0,9 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini menguat dua hari berturut-turut, akibat melemahnya nilai tukar yen. Data ekspor turun 1,3 persen, atau lebih kecil dari yang diperkirakan pasar sebelumnya.


Saham Sony merosot 12 persen, setelah raksasa elektronik ini memprediksikan kerugian fiskal pada tahun ini mencapai US$2 miliar, hampir lima kali lipat lebih besar dari yang diperkirakan perusahaan sebelumnya.


Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,2 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini rebound setelah sebelumnya ditutup pada level terendah sejak 1 Juli, yang mengakhiri kerugian dalam enam hari berturut-turut.


Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak naik 0,2 persen. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya