Indikasi Fed Belum Naikkan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Menguat

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
Areum Eks T-ARA Akhirnya Putus dengan Pacarnya Usai Menimbulkan Kontroversi
- Reza Priyambada, analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), mengatakan, pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang
support
Kemenparekraf Fasilitasi 24 Jenama Kreatif di Italia
5.150-5.175 dan resistance
Lebih dari 2 Ribu Aparat Tetap Dikerahkan ke MK Meski Relawan Prabowo-Gibran Batal Aksi
5.192-5.208.

Reza mengatakan, penutupan IHSG kemarin seperti layaknya orang yang bosan tertekan dan akhirnya lepas dari tekanan. Laju IHSG pun langsung mencuat, setelah terimbas penguatan bursa saham AS yang juga berimbas pada laju bursa saham Asia.


"Pelaku pasar pun memanfaatkan momen tersebut untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang telah melemah sebelumnya, di antaranya properti, keuangan, dan beberapa saham pada sektor komoditas," ujar Reza, kepada
VIVAnews
, Kamis 18 September 2014.


Reza menuturkan, meskipun rupiah masih terdepresiasi dan asing masih "jualan", laju IHSG berhasil bertengger di zona hijau.


Dia menambahkan, laju bursa saham Asia tampak menguat dengan terindikasinya The Fed belum akan menaikkan suku bunganya. Tapi, laju indeks Nikkei di bursa Jepang tidak demikian, di mana berbalik melemah setelah pelaku pasar benar-benar menunggu rilis resmi dari The Fed.


Turunnya nilai tukar mata uang yen seiring imbas berita akan adanya aksi lepas yen dari dana pensiun Jepang, juga kurang mampu membuat Nikkei bergerak naik.


Sementara itu, laju bursa saham AS dapat berpeluang mengalami kenaikan, jika pelaku pasar tidak terlalu merespons negatif hasil sidang The Fed.


"Perkiraan kami, The Fed belum akan mengemukakan kenaikan suku bunga Fed Rate dalam waktu dekat ini, seiring belum sepenuhnya pulih data-data ekonomi AS, terutama data-data inflasi dan ketenagakerjaan," imbuhnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya