BI: Penguatan Dolar AS Dampak Kebijakan The Fed

Mata uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Kamis 18 September 2014, menyatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini lebih dipengaruhi oleh faktor sentimen global. Niliai tukar rupiah melemah hinngga tembus level Rp12.000 terhadap dolar AS pada perdagangan pasar spot.

Agus menjelaskan, pergerakan nilai tukar mata uang global hari ini dipengaruhi hasil rapat pejabat bank sentral AS dalam forum Federal Open Market Comitte (FOMC) kemarin terkait rencana Federal Reseve menaikkan suku bunga.

"Hasilnya adalah Amerika masih akan mempertahankan tingkat bunganya, tapi di situ sudah disampaikan bahwa proyeksi ekonomi memperkirakan tingkat bunga The Fed akan sedikit berubah dari 1,125 persen meningkat menjadi 1,375 persen," ujar Agus di Jakarta.

Hasil dari rapat bank sentral AS atau The Fed, Agus melanjutkan, ditanggapi berbeda oleh pelaku pasar di berbagai negara seluruh dunia. "Ada yang bereaksi, mengurangi portfolio yang sifatnya jangka panjang dikonversi kepada yang jangka pendek, berdampak ke dunia," kata dia

Penampilan Makin Sopan, Nikita Mirzani Ternyata Diawasi Rizky Irmansyah

Karena itu, menurut Agus, laju penguatan dolar AS pada hari ini, termasuk di Indonesia, merupakan hal yang wajar. Pasar keuangan diharapkan tenang, karena situasi ini sudah diperkirakan dan pergerakan nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia.

"Saya ingin sampaikan, kondisi perkembangan di dunia sudah kami antisipasi dari enam bulan sebelumnya. Kalau kami ingin masuk dalam situ, kami ingin akan tenang. Karena ini sesuatu yang banyak dipengaruhi oleh dunia," kata Agus.

Toko Alat Musik

Ekspansi Perusahaan Musik Terkemuka Asia Tenggara Diresmikan di Indonesia

Tujuan dari ekspansi ini adalah untuk meningkatkan pengalaman musik bagi para musisi di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024