Suku Bunga Fed Tetap Rendah, Wall Street Menguat

Aktivitas di Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews
Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu New York, dengan indeks Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500  kembali mencetak rekor.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Seperti dikutip dari laman
Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series
CNBC , Jumat 19 September 2014, kondisi itu karena investor terus menikmati pernyataan Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga acuan tetap rendah.


Sentimen lain, yakni data pasar tenaga kerja yang positif. Tetapi, data pasar perumahan tidak cukup baik.


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 107,14 poin (0,6 persen) ke level 17.265,99, dengan saham DuPont yang paling mendapatkan keuntungan dari 30 komponen penyokong indeks. Tetapi, saham Chevron dan Exxon Mobil jatuh karena harga minyak.


Sementara itu, indeks S&P 500 membukukan kenaikan 9,79 poin (0,5 persen) ke level 2.011,36.


"Kami merasa nyaman dengan indeks S&P 500 bisa mencapai level 2.060 pada 2014," ujar Jim Russell,
Senior Equity Strategist
US Bank Wealth Management.


Adapun indeks Nasdaq naik 31,24 poin (0,7 persen) ke level 4.593,43.


Data jumlah pengangguran AS terlihat positif, yakni jumlah warga yang mengajukan tunjangan pengangguran pada Agustus turun ke level terendah dalam dua bulan. Namun, data perumahan pada Agustus menunjukkan penurunan.


Saham Sear Holdings melemah setelah analis Credit Suisse, Garry Balter, meminta department store itu untuk melikuidasi perusahaan, saham Rite Aid menurun setelah rantai toko obat itu mengurangi prospek perolehan laba tahun ini.


Saham ConAgra naik setelah produsen makanan itu melaporkan laba kuartal pertama 2014 lebih baik dari perkiraan sebelumnya, saham Steel Dinamics juga naik setelah perusahaan itu memproyeksikan perolehan penjualan tahun ini yang melampaui perkiraan pasar.


Sementara itu, mata uang dolar AS lebih rendah dibanding nilai tukar mitra dagang utama AS lainnya. Imbal hasil (
yield
) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi naik tipis menjadi 2,624 persen.


Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 676 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,2 miliar unit saham. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya