IHSG Diprediksi Bergerak Volatile dengan Kecenderungan Menguat

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
- Purwoko Sartono, analis PT Panin Sekuritas Tbk mengatakan, pada perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak volatile dengan kecenderungan menguat.

Musim Mudik Lebaran 2024, TPI Imigrasi Soetta Catat Pergerakan Penumpang Naik 10 Persen

"Kisaran
Selain Perpanjangan Kontrak, Erick Thohir Ungkap Perbincangan dengan Shin Tae-yong di Qatar
support-resistance 5.180-5.230," kata Purwoko dalam analisisnya yang diterima VIVAnews
, Jumat 19 September 2014.


Purwoko menjelaskan, pergerakan indeks masih akan dibayangi oleh nilai tukar rupiah yang masih bergejolak. Di sisi lain, dapat diperhatikan saham-saham berpendapatan dolar untuk perdagangan jangka pendek.


Selain itu, Purwoko menyampaikan, IHSG kemarin ditutup menguat tipis melanjutkan
rebound
yang terjadi sehari sebelumnya, menyusul sentimen positif dari bursa regional.


"Bursa regional kemarin ditutup meningkat, mengikuti sentimen bursa global," imbuhnya.


Bank Sentral Eropa meluncurkan Targeted Long Term Refinancing Operations (TLTROs) dengan memberikan pinjaman murah mulai Kamis waktu setempat dengan perkiraan sebesar 400 miliar euro (US$518 miliar).


Sementara itu, People's Bank of China (PBOC) mengeluarkan stimulus moneter sebesar US$81 miliar pada lima bank BUMN terbesar di negara itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Tiongkok.


"Kedua hal ini memberikan sentimen positif bagi bursa global dan regional, seiring peningkatan likuiditas global," ujarnya.


Sementara itu, dari AS, lanjutnya, diberitakan The Fed menyatakan bahwa
tapering off
(pengurangan stimulus moneter) akan selesai
on-track
pada bulan Oktober dan saat ini pembelian aset diturunkan menjadi US$15 miliar per bulan.


Selain itu, Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, menyatakan utilisasi pasar tenaga kerja masih rendah dengan tingkat inflasi masih bawah target The Fed. "Fed Rate akan dinaikkan, bila perbaikan signifikan terjadi pada pasar tenaga kerja dan target inflasi tercapai," tuturnya.


Namun, tim riset PT Bahana Securities, menambahkan, hari ini IHSG diperkirakan melemah dan bergerak di kisaran 5.170-5.225 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BBNI, BMRI, ASII, LPPF, dan APLN.


Sementara itu, rupiah pada Kamis 18 September 2014 ditutup di level Rp11.985 per dolar AS dan hari ini diperkirakan bergerak di kisaran Rp11.929-12.080 per dolar AS. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya