Naikkan Harga BBM, Pemerintah Bisa Tiru Zaman Soeharto

Pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah disarankan meniru cara mantan Presiden Soeharto dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, terutama agar meminimalisasi terjadinya penimbunan BBM bersubsidi.
Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

"Efek inflasi bisa dijaga. Cara menaikkan seperti zaman Pak Soeharto," kata dosen ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Denni P. Purbasari, dalam diskusi bertajuk "Kenaikan BBM: Dilema antara Double Deficit dan Inflasi" di kantor GP Anshor, Jakarta, Jumat 19 September 2014.
Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Denni mengatakan, kala itu, harga BBM bersubsidi diumumkan dan dilaksanakan pada hari yang sama. "Mengumumkan jam 21.00 WIB dan implementasinya jam 00.00 WIB," kata dia.
Yandri Klaim Seluruh DPW dan DPD PAN Ingin Zulhas Kembali Ketua Umum

Langkah ini, lanjut Denni, bisa menekan upaya penimbunan. Dia mengatakan, antrean pembelian BBM bersubsidi terjadi pada rentang-rentang waktu tersebut.

"Antreannya hanya tiga jam," kata dia.

Denni melanjutkan, kalau ada jeda waktu yang lama antara pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi dengan pelaksanaannya, nantinya akan ada kemungkinan para pedagang menimbun BBM bersubsidi, sehingga menyebabkan stok BBM bersubsidi menjadi sulit dijumpai. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya