Bakrie Metal Targetkan Pendapatan Rp1,06 Triliun

Bobby Gafur Umar.
Sumber :
  • Bakrie Brother

VIVAnews - PT Bakrie Metal Industries, anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk menargetkan dapat meraup pendapatan sekitar Rp1,06 triliun hingga akhir 2014. Perusahaan yang antara lain bergerak dalam bidang fabrikasi serta konstruksi besi dan baja di engineering, procurement, and construction (EPC) migas ini, baru saja menyelesaikan pesanan mooring tower dari Mobile Cepu Ltd.

Direktur Utama Bakrie & Brothers, Bobby Gafur Umar, mengatakan, selama ini Bakrie Metal berjaya dalam pengembangan jembatan baja dan menguasai pasar di Indonesia. “Bakrie Metal akan tetap fokus dalam fabrikasi dan konstruksi untuk engineering, procurement, and construction di sektor minyak dan gas," kata Bobby dalam keterangan tertulis usai acara syukuran selesainya pengerjaan mooring tower di Cilegon, Banten, Jumat 19 September 2014.

Bobby menambahkan, Bakrie Metal di antaranya menghasilkan produk fix platform, atau fondasi kaki baja di dasar laut untuk dimuati dek dan rig pengeboran migas serta fasilitas produksi dan akomodasi lain untuk eksplorasi migas lepas pantai. "Prospek usahanya sangat bagus,” ujar Bobby.

Hadir dalam acara syukuran selesainya pengerjaan mooring tower antara lain pejabat SKK Migas, pimpinan Mobil Cepu Ltd, pimpinan Pertamina EP Cepu, ketua BKS PI Blok Cepu, pimpinan dan inspektur PT. Rekayasa Industri.

Bakrie Metal baru saja menyelesaikan mooring tower atau menara tambat (konstruksi besi-baja yang terdiri atas pile, jacket, topside, dan yoke) untuk konstruksi EPC-3 Proyek Banyu Urip pesanan Mobile Cepu Ltd.

Bobby menjelaskan, saat ini Bakrie Metal Industries melalui anak usahanya PT. Bakrie Construction (Bcons) lebih dominan mengerjakan proyek EPC migas dengan persentase hingga 70 persen. Produk-produk yang dihasilkan dari fabrikasi Bakrie Construction sudah diekspor ke sejumlah negara, antara lain Sri Lanka, Singapura, dan Australia.

“Target kami, tahun ini Bakrie Metal akan mampu memperoleh pendapatan hingga Rp1,06 triliun. Saat ini, kami investasi untuk penambahan satu jetty atau dermaga di pabrik Bakrie Construction di daerah Sumuranja, Cilegon, dengan nilai sekitar Rp70-80 miliar," tuturnya.

Dengan penambahan jetty itu, Bobby melanjutkan, diharapkan kapasitas produksi Bakrie Construction meningkat dua sampai tiga kali lipat.

Mooring tower buatan Bakrie Construction pesanan Mobil Cepu Ltd ini merupakan produksi perdana. Jika selama ini perusahaan-perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) melakukan pemesanan dari Tiongkok dan Korea, saat ini Bakrie Construction mampu menyelesaikan pesanan dengan hasil dan kualitas yang sangat baik, tepat waktu, dan tanpa ada kecelakaan kerja.

Selanjutnya, mooring tower tersebut akan dikirim ke lokasi pemasangan di Laut Jawa, sekitar 23 kilometer di utara Kabupaten Tuban.

Kontributor Utama
Bobby juga menjelaskan bahwa ke depan Bakrie & Brothers akan lebih memusatkan perhatian lebih besar pada usaha-usaha manufaktur yang sesungguhnya telah dirintis dan dijalankan sejak puluhan tahun silam. Saat ini, kontribusi pendapatan terbesar Bakrie & Brothers memang berasal dari sektor tersebut.

Selain Bakrie Metal Industries, dua anak usaha Bakrie & Brothers yang juga menjalankan usaha manufaktur yang sukses menampilkan kinerja sangat baik adalah PT. Bakrie Building Industries yang menghasilkan aneka produk bahan bangunan, dan PT. Bakrie Autoparts yang memproduksi komponen otomotif.

Kinerja yang makin positif dari ketiga unit usaha bidang manufaktur Bakrie & Brothers tersebut sudah terlihat dalam enam bulan pertama 2014. Pada semester I-2013, pendapatan usaha ketiga unit usaha tersebut mencapai Rp1,95 triliun, sedangkan pada semester I-2014 naik menjadi Rp3,7 triliun.

"Perolehan laba bersih ketiganya pada semester I-2013 tercatat Rp4,9 miliar, sedangkan pada semester I-2014 perolehan laba bersih tiga unit usaha tersebut meningkat menjadi Rp123 miliar,” tutur Bobby.

Bobby menjelaskan, saat ini pertumbuhan sektor manufaktur secara umum di Indonesia masih terganjal banyak hambatan, di antaranya ekonomi biaya tinggi dan biaya logistik mahal.

Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

“Mulai dari biaya transportasi, biaya pelabuhan dan lain-lain, itu masih mahal. Jika pemerintah bisa mempercepat pembangunan infrastruktur, maka daya saing sektor manufaktur pasti akan meningkat. Dan pada saat diberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun depan, maka sektor manufaktur akan bisa lebih kompetitif,” katanya.

Ketua Umum Projo Budi Arie di lokasi Rakernas.

Budi Arie Sebut Hak PDIP Nyatakan Jokowi-Gibran Bukan Kader Lagi

Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi buka suara soal pernyataan dari elite PDIP yang menyebut Presiden Jokowi serta Gibran Rakabuming Raka tak lagi menjadi kader PDIP.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024