- Reuters
VIVAnews - Pasar saham utama Asia dibuka melemah pada transaksi awal Senin, 22 September 2014. Padahal, indeks saham utama Amerika Serikat sebagian besar ditutup menguat pada akhir pekan lalu, dengan indeks Dow Jones Industrial Average kembali mencetak rekor.
Dilansir CNBC, penguatan sebagian besar indeks saham Wall Street karena investor menyambut debut pertama kali penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Alibaba dan Skotlandia memutuskan tetap berada di Inggris Raya setelah hasil pemungutan suara diumumkan.
Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini turun 0,3 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini dibuka melemah pada pekan ini, setelah sebelumnya ditutup menyentuh level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada penutupan Jumat akhir pekan lalu.
Softbank mendapat keuntungan hampir US$5 miliar dari pemilikan sahamnya di Alibaba, setelah saham raksasa e-commerce asal Tiongkok itu melonjak 38 persen pada debut pertamanya di lantai Bursa New York pada Jumat akhir pekan lalu.
Namun, saham sektor telekomunikasi dan internet turun 2 persen pada pembukaan pasar hari ini. Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,1 persen.
Pelemahan indeks patokan pasar saham Australia ini dipicu oleh turunnya saham sektor pertambahan akibat anjloknya harga bijih besi. Saham Rio Tinto dan Fortescue Metals turun 1 persen.
"Harga bijih besi anjlok mendekati level terendah pada 2008 yakni US$81,70 per ton," ujar Evan Lucas, Market Strategist IG.
Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak anjlok 0,4 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini memperlebar kerugian akibat anjloknya saham blue-chip yang membebani bursa.
Saham Samsung Electronics merosot 1 persen, sedangkan saham Posco, perusahaan pembuat baja, turun 2,6 persen. (ms)