Makin Diminati, Perajin Blangkon Kewalahan Penuhi Pesanan

Pria berblangkon.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq

VIVAnews - Dahulu, blangkon menjadi salah satu bagian dari pakaian tradisional Jawa. Tetapi, saat ini blangkon menjadi salah satu souvenir khas asal Yogyakarta yang banyak diminati wisatawan dari luar kota.

Selain itu, adanya kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul yang mewajibkan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk memakai pakaian tradisional Jawa setiap tanggal 20, menambah banyak pesanan para perajin blangkon di Bantul, Yogyakarta.

Para PNS Pemda Bantul yang belum memiliki blangkon banyak yang memesan di tempat pembuatan blangkon di Kentolan Pajangan, Bantul.

Sumaryadi, salah satu perajin blangkon, warga Kentolan Pajangan, mengaku kewalahan untuk memenuhi pesanan blangkon yang terus meningkat.

Dia yang kini dibantu 5 pegawainya, mengaku tetap kewalahan dengan pesanan blangkon yang cukup banyak. Meski kewalahan, dia mengaku sangat senang.

Sebab, beberapa tahun lalu, pembuatan blangkon sempat nyaris ditinggalkan, karena sedikitnya pembeli. Tetapi, sekarang permintaan terus meningkat. Dalam sehari, dia dan pegawainya mampu membuat 10 hingga 20 blangkon.

Dia menuturkan, telah menjalani usahanya sejak 10 tahun yang lalu. Awalnya tidak banyak pesanan, sebab blangkon hanya digunakan pada saat ada upacara tradisional Jawa.

Tetapi, kini pesanan tak hanya dari dalam kota Yogya, tetapi luar kota seperti Temanggung, Jawa Tengah dan sekitarnya.

Selain membuat blangkon, Sumaryadi juga menyediakan baju tradisional Jawa, surjan. Sebab, satu paket pakaian tradisional Jawa adalah kain batik atau orang Jawa menyebutnya jarik, baju surjan dan blangkon.

Sumaryadi menambahkan, ia menjual blangkon karyanya seharga Rp70-80 ribu, tergantung bahan kain yang digunakan. (art)

Surya Paloh Akui Berkontemplasi Lama Sebelum Putuskan Gabung ke Koalisi Prabowo

tvOne/Santosa Suparman

Siswa pelaku aksi tawuran diperiksa Polres Purworejo.

Viral di Media Sosial Tawuran Brutal Antar Pelajar, 3 Pelaku Terancam Hukuman Penjara 10 Tahun

Peristiwa ini terekam dalam video yang viral di media sosial. Video menunjukkan sekelompok pelajar terlibat perkelahian di jalanan Purworejo sambil membawa sajam.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024