BI: Perang Suku Bunga Deposito karena Pendanaan Perbankan Terbatas

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • VivaNews/ Nur Farida
VIVAnews
ASN Boleh WFH 16-17 April untuk Tunda Arus Balik, Menko PMK: Kamis-Jumat Jangan Bolos!
- Bank Indonesia (BI) berpendapat, terjadinya perang suku bunga deposito saat ini, karena perbankan masih agresif dalam mencari sumber pembiayaan dari deposito.

Intip Prediksi Setlist Konser TVXQ di Indonesia pada 20 April 2024 di BSD Tangerang

Wajar, jika pemilik dana besar (deposan) jual mahal dan meminta suku bunga tinggi.
Dukung Kelancaran Arus Mudik, Fasilitas SPKLU PLN di Sumatra Mendapat Sambutan Positif


Di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin malam, 22 September 2014, Deputi Gubernur Senior, Mirza Adityaswara mengungkapkan, hal itu juga terjadi karena perbankan di Indonesia masih sangat agresif dalam mengejar pertumbuhan kredit. Padahal,
loan to deposit rasio
(LDR) sudah mencapai 90 persen.


"Jadi kalau tidak mau bayar bunga deposito tinggi, mau tidak mau pertumbuhan kreditnya harus dilambatkan atau cari sumber dana baru," ujarnya.


Dia mengakui, saat ini likuiditas perbankan sudah sangat terbatas, hal itu yang membuat perbankan begitu agresif dalam menjual deposito. Namun, menurutnya, perbankan harus mencari sumber dana lain di masa depan.


"Kalau dia (perbankan) begitu agresif, padahal LDR-nya sudah tinggi, maka dananya yang dicari itu jadi jual mahal kan," tambahnya.


Sumber pendanaan lain, ujar Mirza, misalnya dengan penerbitan obligasi perbankan. Meskipun demikian, diakui, pasar keuangan di Indonesia saat ini masih belum dalam, sehingga masih terbatas sumber pendanaannya.


"Bisa juga ke penerbitan medium term note atau  penerbitan
negotiable certificate of deposit
(NCD), tapi pasarnya NCD memang saat ini belum tumbuh banget, jadi memang harus dikembangkan," ungkapnya.


Mirza menegaskan, perang suku bunga deposito masih akan terjadi, apabila perbankan belum mendapatkan sumber pendanaan baru yang lebih potensial di masa depan.


"Jadi kalau tidak mau perang suku bunga deposito, bank harus tahan pertumbuhan kredit dan cari dana lain selain deposito,
gitu lo
," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya