Tunggu Data Manufaktur Tiongkok, Bursa Asia Bergerak Melemah

Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews
Sinopsis Branding in Seongsu Episode 1: Trik Kim Ji Eun Atasi Pemagang yang Bikin Frustasi
- Pasar saham utama Asia dibuka melemah pada transaksi awal Selasa 23 September 2014, mengikuti indeks saham acuan Wall Street yang juga ditutup lebih rendah. Sementara, pasar saham Jepang tutup karena libur nasional.

Harga Emas Global dan Antam Terus Tembus Rekor Tertinggi saat Konflik di Timur Tengah Memanas

Dilansir
Ledakan Terdengar di Irak hingga Suriah Imbas Serangan Israel ke Iran
CNBC , pelemahan indeks saham acuan Wall Street karena Tiongkok yang memberi sinyal tidak akan meningkatkan stimulus moneter dan menurunnya data penjualan rumah AS pada Agustus.


Menteri Keuangan Tiongkok, Lou Jiwei menuturkan bahwa Beijing tidak akan membuat perubahan besar dalam menanggapi salah satu indikator ekonomi, sehingga membatasi pemikiran bahwa data ekonomi yang sedikit melemah akan mendorong pemerintah pusat menambah stimulus moneter ke pasar.


Setelah sebelumnya melemah, National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah AS pada Agustus melemah kembali 1,8 persen.


Selain itu, investor Asia fokus menanti keluarnya data utama aktivitas sektor manufaktur di Tiongkok. Data HSBC, indeks pembelian manager (Purchasing Managing Index/ PMI) Tiongkok untuk Agustus akan dirilis pada jam 9.45 pagi waktu Singapura atau Hong Kong.


Indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney melemah 0,3 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini memperpanjang kerugian dari perdagangan Senin.


Saham sektor pertambangan berada di bawah tekanan, setelah harga baja dan bijih besi berjangka Tiongkok anjlok 4 persen. Saham Rio Tinto dan BHP Billiton kehilangan lebih dari 1 persen. Sedangkan saham Fortescue Metals melemah 0,5 persen.


Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak anjlok 0,5 persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini juga memperpanjang kerugian, setelah sebelumnya ditutup anjlok 0,7 persen.


Saham Samsung Electronics, Hyundai Motor dan Kia Motors jatuh lebih dari 1 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya