Sumber :
- ANTARA FOTO/Rudi Mulya
VIVAnews
- Kekeringan yang melanda beberapa daerah di Indonesia, khususnya di bulan ini sudah semakin mengkhawatirkan. Namun, hingga saat ini, secara nasional belum ada langkah konkret pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, Senin malam 22 September 2014, mengakui hal tersebut. Dia, mengaku bahwa belum mendapatkan laporan secara detail dampak dari kekeringan tersebut.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, Senin malam 22 September 2014, mengakui hal tersebut. Dia, mengaku bahwa belum mendapatkan laporan secara detail dampak dari kekeringan tersebut.
"Seberapa besar El Ninonya dan di daerah mana saja, bagaimana dampaknya terhadap pertanian, kan harus ada itungan-itunganya, saya belum ada," ungkapnya, saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta.
Dia mengakui, fenomena alam ini akan berdampak mendorong tingkat kemiskinan ke level yang lebih tinggi. Meski demikian, dia tetap optimistis dampak dari kekeringan ini bisa diredam, sehingga target tingkat kemiskinan tahun ini sebesar 9-10 persen dapat tercapai.
"Tentu ada pengaruh (ke tingkat kemiskinan), cuma persisnya saya belum dapat info," tambahnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia mengungkapkan, kekeringan yang terjadi sepanjang bulan September ini belum terlihat pengaruhnya ke daya beli masyarakat. Hal tersebut, tercermin dari masih terkendalinya inflasi pangan.
Namun, BI akan terus berkoodinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, dalam rangka menyiapkan langkah-langkah antisipasi, jika dampaknya semakin buruk dan mengganggu stabilitas ekonomi. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Seberapa besar El Ninonya dan di daerah mana saja, bagaimana dampaknya terhadap pertanian, kan harus ada itungan-itunganya, saya belum ada," ungkapnya, saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta.