Harga Cabai di Bengkulu Meroket

Cabai
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Chandrika Chika Pernah Terlibat Urusan dengan Polisi Sebelum Jadi Tersangka Narkoba, Kasus Apa?
Pemilik rumah makan dan ibu rumah tangga di Bengkulu mengeluhkan naiknya harga cabai. Di sejumlah pasar tradisional seperti, Pasar Minggu, Pasar Panorama, dan pasar Barukoto diketahui harga cabai melonjak naik hingga 200 persen.

Raisa Takut Kisah Hidupnya Diangkat Jadi Film Dokumenter: Ada Apa Dibaliknya?

"Dua pekan lalu harga cabai masih Rp10 ribu per kilogram, kini baik jenis cabai giling maupun cabai bulat naik tiga kali lipat. Pedagang mayoritas menjual Rp30 ribu per kilogram," kata salah seorang pemilik usaha makanan, Gadis, Selasa 23 September 2014.
Alasan Chandrika Chika dan Teman-teman Pakai Narkoba Cuma Buat Senang-senang


Kenaikan harga cabai tentu merepotkan. Sebab, kebutuhan usaha makanannya kebanyakan menggunakan cabai. Kenaikan harga cabai hingga tiga kali lipat itupun, menurut Gadis, jadi beban. "Tapi karena butuh cabai, jadi mau tak mau harus membelinya. Cuma jumlah pembelian saja yang dikurangi," katanya.


Junianto (35) salah seorang pedagang cabai di kawasan Pasar Tradisional Panorama Kota Bengkulu mengaku lonjakan harga tersebut terjadi karena minimnya pasokan cabai ke pasar. Sejumlah distributor mengaku hal itu sebagai imbas dari buruknya cuaca selama beberapa bulan terakhir.


"Katanya kemarau, jadi banyak cabai yang gagal panen. Karena itu harga jual cabai ikut dinaikkan," kata Junianto.


Pedagang lainnya, Mashudi (29), justru mengaku kenaikan harga cabai kerap terjadi menjelang masuknya perayaan hari besar. Sejumlah distributor sengaja menahan pasokan ke pasar-pasart tradisional untuk mendapatkan efek dari kenaikan harga yang muncul.


"Kalau kemarau mungkin saja bisa jadi penyebab. Tapi kebanyakan, kenaikan cabai terjadi karena ada yang menahan pasokan. Soalnya sudah mau memasuki Idul Adha," kata Mashudi. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya