Kemarau Membuat Garam Melimpah, Tapi Harga Anjlok

Petani garam sedang memanen hasilnya di Rembang, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • Antara/Syaiful Bachri
VIVAnews
Sebagian Daerah Hapus Pajak Progresif dan Bea Balik Nama, Ini Daftarnya
- Kemarau panjang telah meningkatkan dan melimpahkan produksi garam di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Tetapi hal itu pula yang menyebabkan harga garam anjlok.

Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Dalam situasi normal, harga garam di kabupaten tersebut adalah Rp4 ribu per tiga kilogram. Kini, turun menjadi Rp2 ribu per tiga kilogram. Petani garam pun merugi hingga puluhan juta rupiah. Misalnya, ratusan petani garam di Dusun Kaburea, Desa Tendakine, Kecamatan Wolowea.
Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas


Petani juga mengeluhkan janji pemerintah pusat yang akan menjadikan Kabupaten Nagekeo sebagai sentra produksi garam nasional. Sebab janji itu tak sesuai harapan. Harga garam hampir selalu anjlok setiap musim panen sejak tiga tahun terakhir.


La Unga, seorang petani garam, mengatakan bahwa setiap dua minggu, para petani sanggup memanen hingga 50 ton garam dari sumur-sumur yang menghasilkan garam mengandung yodium. Namun harga jual selalu menjadi mainan para pembeli.


Dulu, katanya, pernah ada investor yang menanamkan modalnya di wilayah mereka, namun tiba-tiba menghilang. Petani berharap pemerintah berencana saja namun perlu realisasi sehingga petani tidak resah. (ren)


Tofik Koban/Nagekoe
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya