Konflik Timur Tengah Meruncing, Wall Street Ditutup Anjlok

Para pialang sedang melakukan aktivitas transaksi di Bursa Efek New York.
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
VIVAnews
Unik, Pendaftaran Bakal Calon Bupati di Manggarai Serahkan Ayam Jago dan Tuak ke Panitia
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup anjlok pada akhir perdagangan Selasa waktu New York.

Siap-Siap Baper, Nicholas Saputra Terjebak Cinta Segitiga dengan Aktris Filipina dan Aktor Korea

Seperti dikutip dari laman
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
CNBC , Selasa 24 September 2014, penurunan itu karena investor mempertimbangkan data yang menggambarkan perlambatan ekonomi global dan melacak konflik di Timur Tengah.

"Ada banyak pemikiran negatif tentang Tiongkok, Eropa, Ukraina, dan kekhawatiran terkait kondisi Timur Tengah yang jelas bisa bertambah buruk," ujar Hugh Johnson,
Chairman
Hugh Johnson Advisors.


Indeks saham perusahaan-perusahaan kecil, The Russell 2000 Index, juga turun pada sesi ketiga, untuk tahun ini indeks turun 3,9 persen.


"Ada sentimen negatif datang dari Eropa, berdasarkan data tadi malam. Kami memiliki kontraksi di Prancis, pertumbuhan ekonomi yang melambat di Jerman, dan dari Tiongkok," ujar JJ Kinahan,
Chief Strategist
TD Ameritrade.


Saham AbbVie melemah, setelah Departemen Keuangan membatasi merger yang akan dilakukannya untuk penghematan pajak. Sebelumnya produsen obat itu berencana mengakuisisi Dublin Shire dan bermaksud memindahkan kantor pusatnya di luar negeri untuk mengurangi beban pajak.


Saham Apple menguat setelah perusahaan itu membantah laporan TechCrunch bahwa pihaknya berencana menutup Beats Music, perusahaan layanan streaming yang baru-baru ini dibeli.


Di Timur Tengah, Amerika Serikat dan sekutu Arab mengebom Suriah, yang menewaskan puluhan militan kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), yang kini berganti nama IS (Islamic State) dan anggota kelompok al Qaeda secara terpisah.


Sementara itu, tentara Israel mengatakan telah jatuh sebuah jet tempur Suriah yang melanggar batas wilayah udaranya.   


The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya naik 9,1 persen menjadi 14,93.


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir merosot 116,81 poin (0,7 persen) ke level 17.055,87, dengan saham UnitedHealth Group yang paling merugi dari 30 komponen utama indeks.


Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 11,52 poin (0,6 persen) ke level 1.982,77, dengan saham sektor konsumen yang paling merugi.


Adapun indeks Nasdaq melemah 19 poin (0,4 persen) ke level 4.508,69.


Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 719 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,3 miliar unit saham.


Nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Sementara itu, imbal hasil (
yield
) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun 4 basis poin menjadi 2,529 persen. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya