Mobil Murah Laris Manis, Penghasilan Negara Justru Berkurang

Mobil Murah di IIMS 2013
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Menang di Laga Perdana Proliga, Jakarta LavAni Akui Masih Punya Kekurangan
- Makin berkembangnya produk-produk mobil murah ramah lingkungan selama tahun ini, rupanya menggerus penerimaan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang ditargetkan pemerintah. Hingga September, penerimaan PPnBM masih kurang 13 persen dari target.
Masa RAFI 2024, Konsumsi Avtur Naik 10%

Di kantornya, Senin malam 29 September 2014 Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Fuad Rahmany, mengatakan sebelum kebijakan
IHSG Dibayangi Koreksi Wajar, Intip Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan
low cost green car (LCGC) diterapkan tahun lalu, target PPnBM sebelum akhir tahun selalu tercapai.


"Tahun lalu pertumbuhannya malah positif, 16 persen pertumbuhannya. Ini malah negatif 13 persen," ujarnya.


Dirinya mengatakan, dengan diproduksinya mobil murah di dalam negeri, LCGC tidak perlu menggunakan suku cadang impor yang mahal. Penurunan itu juga didorong oleh penjualan mobil murah yang semakin laris saat ini.


"Tapi itu menyebabkan pajak barang mewah jadi hilang. Jadi penerimaan kita memang turun di situ," ungkapnya.


Data per-26 September 2014, penerimaan PPnBM baru mencapai Rp7 triliun. "Ya tahun lalu sampai tanggal segini sudah dapat Rp8,2 triliun. Sekarang hanya Rp7 triliun. Jadi ada penurunan Rp1,2 triliun," tambahnya.


Meski demikian, penurunan tersebut masih bisa dimaklumi. Selain karena konsekuensi dari suatu kebijakan ekonomi, hal ini memberi kesempatan masyarakat untuk dapat memiliki kendaraan pribadi dengan harga terjangkau.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya