Rupiah Makin Tertekan, Tembus Rp12.200 per Dolar AS

Rupiah melemah/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Tegas! Nikita Mirzani Coret Nama Lolly dari KK, Hak Waris, dan Asuransi: Sudah Gak Peduli!
- Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS hari ini, Selasa 30 September 2014. Rupiah berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia berada di level Rp12.212 per dolar AS.

Tak Melulu Konsumsi Pil Vitamin, Ini 5 Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Selama tiga hari berturut-turut, rupiah kembali menembus di atas Rp12.000 per dolar AS. Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah mulai bergerak di posisi Rp12.007 per dolar AS pada Jumat 26 September 2014.
Mendagri: Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah


Rupiah kemudian terus tertekan hingga menyentuh Rp12.120 per dolar AS pada Senin 29 September 2014. Pelemahan rupiah yang menembus posisi Rp12.000 per dolar sebenarnya sudah terjadi pada 18 September 2014. Saat itu, rupiah berada di level Rp12.030 per dolar AS.


Namun, rupiah kemudian sedikit menguat di bawah Rp12.000 per dolar AS, sebelum berbalik menembus level psikologis Rp12.000 per dolar AS jelang akhir bulan ini.


"Ekspektasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat menjadi salah satu faktor pemicu pelemahan rupiah," kata Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, kepada
VIVAnews
di Jakarta, Selasa 30 September 2014.


Ariston menjelaskan, selain faktor ekspektasi kenaikan suku bunga acuan di AS, dolar juga cenderung menguat terhadap mata uang dunia lainnya. Kondisi itu ikut berimbas terhadap nilai tukar rupiah di dalam negeri.


"Rupiah sebenarnya sudah melemah sejak munculnya isu kenaikan suku bunga di AS itu," ujar dia.


Selain itu, situasi politik di dalam negeri, Ariston melanjutkan, ikut menambah tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Pelaku pasar sepertinya mulai mengantisipasi kemungkinan rupiah terus melemah.


Ariston menjelaskan, investor diperkirakan terus mencermati kapan saatnya The Fed menaikkan suku bunga. Beberapa analis bahkan memprediksi kenaikan suku bunga akan dipercepat menjadi kuartal II-2015 dari sebelumnya awal semester II-2015.


Rupiah yang saat ini mendekati level penutupan tertinggi tahun lalu di posisi Rp12.270 per dolar AS, menurut dia, diprediksi masih berpotensi melemah. Namun, BI diperkirakan menahan pelemahan rupiah lebih dalam.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya