- Antara/ Fanny Octavianus
VIVAnews - Pemerintah akan memindahkan dana subsidi kereta api jarak jauh dan jarak sedang kepada kereta api lokal dan kereta komuter.
Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia, Bambang Eko Martono, Selasa 30 September 2014, menyatakan bahwa pengalihan alokasi subsidi ini akan berlaku mulai 1 Januari 2015.
Ia menjelaskan, kereta komuter dan kereta lokal lebih cocok mendapatkan subsidi. Sebab, frekuensi perjalanan masyarakat dengan kereta lokal dan komuter jauh lebih sering daripada kereta jarak jauh dan jarak sedang.
Selain itu, ada tren kenaikan penumpang komuter sebanyak 25-30 persen per hari. "Mungkin ini yang kami sebut tepat sasaran. Kalau dialihkan di situ, tepat sasaran," ujar Bambang dalam jumpa pers di Jakarta.
Bambang menjamin, alokasi subsidi kereta ekonomi jarak jauh kepada kereta lokal dan kereta komuter tidak akan mengurangi kualitas pelayanan kereta ekonomi itu.
Alokasi subsidi ini akan digunakan untuk perbaikan fasilitas KAI dan KCJ, seperti pembaharuan lokomitif dan gerbong. Misalnya, tahun ini ada 176 gerbong kereta komuter dan tahun depan akan ditambahkan gerbongnya sebanyak 136 gerbong.
"Mungkin sudah jarang kereta api jarak jauh mogok. Kalau KCJ pelan-pelan," kata dia.
Dengan demikian, efektif pada awal tahun depan, kereta ekonomi jarak jauh dan menengah akan diberlakukan tarif keekonomian. Tapi juga berlaku tarif parsial, yaitu tarif yang dibayarkan penumpang yang bepergian untuk tujuan tertentu hanya membayar tarif sesuai jarak yang ditempuhnya.
Tarif ini akan diberlakukan pada pemesanan tiket kereta api pada 2 Oktober 2014 nanti, untuk pemberangkatan kereta per 1 Januari 2015. (asp)
Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia
PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.
