Hari Batik, Perajin Buat Edisi Khusus Swasembada Pangan

Batik di Inacraft
Sumber :
  • VIVAnews/Tasya Paramitha
VIVAnews
Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia
- Memperingati Hari Batik yang pada hari ini, Kamis 2 Oktober 2014, perajin batik di Kulonprogo, Yogyakarta membuat edisi khusus, yakni batik bermotif hati yang dikombinasikan dengan motif gambar padi.

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan

Purwanto, salah satu perajin batik menjabarkan proses pembuatan batik itu. Seperti pada umumnya membuat batik, pertama kain mori digambar hati dan dikombinasikan dengan gambar padi, serta angka 8, yakni gemlek renteng yang merupakan makanan khas Kabupaten Kulonprogo.
Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika


Kemudian, setelah selesai membuat sketsanya, kain mori itu dibatik dengan menggunakan canting yang berisi malam. Memang perlu ketelitian dan kesabaran dalam membuat batik ini.


Hal itu, karena jika salah sedikit saja dalam mencanting, maka akan berbentuk berbeda.


Setelah dicanting, lalu kain mori itu diwarnai sesuai keinginan seperti warna cerah biru muda, merah atau pun warna kuning.


Usai melalui tahap pewarnaan, kain itu kemudian direbus agar warna benar-benar meresap ke dalam kain dan warna lebih muncul.


Tahap terakhir, kain kemudian dicuci ulang hingga bersih dan dijemur hingga kering. Selanjutnya, batik motif hati dengan kombinasi padi serta makanan geblek renteng siap untuk dipasarkan.


Purwanto menambahkan, pada Hari Batik Nasional ini dia sengaja membuat motif hati dan padi dengan dikombinasi angka 8 yang menandakan para pembatik ini cinta terhadap produk lokal serta swasembada pangan.


Menurutnya, satu lembar kain batik berukuran 115 cm x 180 cm itu dibanderol dengan harga Rp150-300 ribu, tergantung motif dan bahan dasar kain batik. (
tvOne/Sigit Pamungkas
)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya