Sumber :
- Daru Waskita/VIVAnews
VIVAnews
- Dewasa ini, batik menjadi motif pakaian yang mulai familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Karena motifnya yang unik dan elegan, banyak orang menggunakan pakaian bernuansa batik di segala macam acara, mulai dari acara santai hingga formal.
Selain itu, motif batik cocok digunakan untuk segala usia, tak terkecuali oleh anak-anak. Ragam motif batik telah banyak dimodifikasi oleh pelaku desain untuk mendongkrak minat masyarakat terhadap batik.
Selain itu, motif batik cocok digunakan untuk segala usia, tak terkecuali oleh anak-anak. Ragam motif batik telah banyak dimodifikasi oleh pelaku desain untuk mendongkrak minat masyarakat terhadap batik.
Anak-anak lebih menyukai pakaian yang bermotif kartun yang lucu. Kebanyakan anak mengenakan batik hanya di sekolah untuk mematuhi peraturan sekolah yang mewajibkan mereka mengenakan seragam batik.
Hal tersebut menyebabkan anak-anak tidak terlalu akrab dengan batik. Padahal, mengakrabkan anak dengan batik itu diperlukan, karena penanaman rasa cinta pada budaya harus dilakukan sejak dini.
Untuk membuat agar motif batik tidak cenderung monoton dan menarik minat anak-anak, maka mahasiswa UNY yang terdiri atas Ratna Very Viana, Trialita Ika Rahmawati, Palupi Yuliyani (prodi Pendidikan Fisika) dan Andika Setyo Wicaksono (prodi Teknik Elektronika) membuat modifikasi batik cap bermotif karakter kartun Doraemon.
Supaya tetap mengedepankan nuansa tradisional, maka karakter kartun Doraemon didesain berbusana adat Jawa.
Menurut Ratna Very Viana, upaya pemodifikasian batik cetak ini ditekankan pada motifnya, sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa cinta anak terhadap budaya lokal khususnya batik.
"Motif yang dipakai dalam pemodifikasian ini adalah karakter kartun Doraemon yang merupakan karakter kartun yang sudah akrab di kalangan anak-anak," katanya, Kamis 2 Oktober 2014.
Ratna mengaku bekerja sama dengan mitra dalam pembuatan cap batik Doraemon dan proses membatiknya. Penjahitan bahan menjadi baju disesuaikan dengan ukuran anak.
"Baju batik yang telah diproduksi oleh mitra produksi, selanjutnya kami
finishing
dengan memasukkannya ke dalam plastik dan memberi label produk “Batmon” di bagian kerah baju. Per potong harganya kami patok sebesar Rp60.000," jelasnya.
"Promosi dan pemasaran yang kami lakukan adalah promosi dari mulut ke mulut, membuat fans page di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, pemasangan iklan di media massa, menyebar pamflet, dan melakukan promosi ke masyarakat umum," imbuhnya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Anak-anak lebih menyukai pakaian yang bermotif kartun yang lucu. Kebanyakan anak mengenakan batik hanya di sekolah untuk mematuhi peraturan sekolah yang mewajibkan mereka mengenakan seragam batik.