Ini Dampak Jika Petral Dibubarkan

Kapal Tanker Penyuplai Elpiji Pertamina
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Isu mengenai pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) terus bergulir. Perusahaan yang berlokasi di Singapura ini ditengarai merupakan sarang bagi mafia migas.
Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Hal ini, menyebabkan banyak pihak menghendaki adanya pembubaran Petral. Namun, bagaimana dan apa peran Petral bagi Indonesia?
Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Ketua Dewan Pembina Komunitas Migas Indonesia, Iwan Ratman, ditemui di Jakarta, Kamis 2 Oktober 2014, mengungkapkan Indonesia merupakan negara pengimpor minyak. 
Gibran Diberi Wejangan Ma'ruf Amin: Presiden dan Wakil Presiden Harus Kompak

Hal tersebut, karena minyak dalam negeri tidak mencukupi, sehingga harus ada pasokan minyak dari luar negeri.

"Petral ditugaskan Pertamina untuk memenuhi supply dari permintaan minyak yang ada di dalam negeri," katanya.

Jika Petral dibubarkan, menurut Iwan, maka harus ada anak usaha serupa yang mempunyai fungsi yang sama. Jika tidak, pemerintah akan kembali kerepotan mengatasi kelangkaan minyak yang kosong di berbagai daerah.

Kesepakatan Jangka Panjang

Terkait lokasinya yang berada di Singapura, Iwan menjelaskan, Petral memang sengaja dibentuk di Singapura, karena negara ini dahulu merupakan pusat perdagangan minyak.

"Petral kan sudah dibentuk sejak lama, dan jaman dahulu tidak ada internet seperti sekarang. Jadi, harus di sana agar bisa mendapatkan minyak," katanya.

Alasan lain dibentuknya Petral, Iwan menjelaskan, adalah ketiadaan pasokan minyak untuk jangka panjang. Indonesia saat ini tidak punya long term agreement yang cukup dengan negara-negara penghasil minyak.

"Kalau ini harusnya tugas presiden yang melakukan pertemuan dengan kepala negara dan meminta long term agreement untuk mendapatkan minyak," katanya.

Intinya, menurut Iwan, jangan membuat Petral seolah menjadi terdakwa. Ia melanjutkan, jika Petral dibubarkan, maka harus ada solusi penggantinya. Jika tidak, maka rakyat akan menghadapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di mana-mana. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya