Sumber :
- Alfin Tofler/VIVAnews
VIVAnews
- PT Blue Bird selaku perusahaan yang bergerak di sektor jasa transportasi menjamin kesejahteraan karyawannya. Manajemen akan tetap memberikan subsidi kepada para pengemudi armada taksinya jika harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.
Presiden Direktur Blue Bird, Budi Purnomo Prawiro, Jumat 3 Oktober 2014, menyatakan bahwa seluruh biaya operasional yang meningkat, apabila pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko-Widodo-Jusuf Kalla memberlakukan kenaikan harga BBM bersubsidi, akan menjadi tanggungan perusahaan.
Baca Juga :
Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua
Presiden Direktur Blue Bird, Budi Purnomo Prawiro, Jumat 3 Oktober 2014, menyatakan bahwa seluruh biaya operasional yang meningkat, apabila pemerintahan baru Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko-Widodo-Jusuf Kalla memberlakukan kenaikan harga BBM bersubsidi, akan menjadi tanggungan perusahaan.
Baca Juga :
Ada Luka Tembus Pelipis Anggota Satlantas Polresta Manado yang Ditemukan Tewas di Mampang
"Tahun lalu pun kami lakukan ini, kami langsung kasih subsidi ke pengemudi. Total kerugian atau beban, semua akan ditanggung oleh perusahaan," ujar Budi di Jakarta.
"Jadi, khusus dengan adanya kenaikan harga BBM, kami pastikan pengemudi tidak rugi," imbuhnya.
Ia memperkirakan, kenaikan harga BBM akan berdampak pada penurunan jumlah penumpang. "Dengan adanya kenaikan harga BBM, perubahan akan terjadi. Mungkin penumpang akan berkurang dalam 1-2 minggu," katanya.
Namun, Blue Bird tidak bisa memastikan apakah akan menaikkan tarif layanan angkutannya kepada penumpang demi mengurangi beban atas dampak kenaikan harga BBM. Penentuan tarif harus melalui mekanisme pembahasan dan persetujuan Organda.
"Organda akan rapat untuk menentukan ada kenaikan harga atau tidak. Tapi, soal itu kami belum tahu," kata dia.
Meski begitu, ia memastikan Blue Bird tetap mengutamakan kesejahteraan karyawannya. "Kami punya filosofi, ada atau tidaknya penumpang, pengemudi tetap bawa uang pulang ke rumah. Jadi, kami berikan subsidi," kata Budi. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tahun lalu pun kami lakukan ini, kami langsung kasih subsidi ke pengemudi. Total kerugian atau beban, semua akan ditanggung oleh perusahaan," ujar Budi di Jakarta.