Pengusaha RI Sepakati Kontrak Dagang AS dan Kanada US$11,3 Juta

Produk furnitur hasil perajin Frans S Pekasa
Sumber :
  • VIVAnews / Iwan Kurniawan
VIVAnews
Hujan Lebat di Dubai, Benarkah karena Perubahan Iklim atau Modifikasi Cuaca?
- Pada hari ketiga penyelenggaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 di Jakarta, Jumat 10 Oktober 2014, para pengusaha nasional berhasil mengamankan kontrak dagang dengan Amerika Serikat dan Kanada. Nilai kontraknya mencapai US$11,3 juta.

Putri Isnari DA 4 Lamaran, Gepokan Uang Panai Rp2 Miliar Jadi Sorotan

Kontrak tersebut meliputi kontrak dengan Amerika Serikat senilai US$10,3 juta dan Kanada US$1 miliar.
Bahlil Yakin Jokowi Mau Bertemu dengan Megawati: Tidak Perlu Grasah Grusuh


"Itu menyangkut produk furnitur, baby wears
, dan karet," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.


Rinciannya, kontrak dagang senilai US$10,3 juta itu berupa pembelian produk furniture senilai US$10 juta antara PT Integra Indocabinet dan American Furniture Manufacture Inc, (AFM) asal Amerika Serikat, serta kontrak dagang US$300 ribu merupakan kontrak PT Angelina Kartika Timur untuk produk pakaian anak dengan Jewel&Jem (J&J).


Sementara itu, kontrak senilai US$1 juta berupa perjanjian dagang antara PT Kalibaru dengan Axia Distribution Corp, asal Kanada untuk pembelian produk karet.


Melihat besarnya nilai kontrak itu, Bayu berpendapat, hal tersebut adalah sinyal positif bahwa pembeli (
buyers
) percaya terhadap produk buatan Indonesia. Dia pun percaya ekspor non migas Indonesia akan berpeluang tumbuh lebih besar lagi. "Ini sinyal yang positif," kata dia.


Menurut data Kementerian Perdagangan, kinerja ekspor produk furnitur Indonesia pada 2013 total nilainya mencapai US$1,75 miliar dengan tren positif tumbuh sebesar 0,38 persen dalam lima tahun terakhir.


Negara tujuan ekspor terbesar produk furnitur Indonesia adalah ke AS (35,68 persen), Jepang (13,82 persen), Inggris (4,83 persen), Belanda (4,17 persen), dan Jerman (3,87 persen). Khusus ke AS, tren pertumbuhannya mencapai 7,23 persen.


Sementara itu, ekspor furnitur Indonesia untuk periode Januari-Juli 2014 nilainya mencapai US$1,06 miliar di mana nilai ekspornya ke AS sebesar US$372,03 juta.


Sedangkan produk garmen Indonesia pada 2013 total nilai ekspornya mencapai US$7,72 miliar dengan tren positif sebesar 7,01 persen dalam lima tahun terakhir.


Negara tujuan ekspor terbesar produk garmen Indonesia adalah ke AS (50,09 persen), Jepang (8,88 persen), Jerman (6,87 persen), Korea Selatan (3,78 persen), dan Inggris (3,76 persen). Ekspor garmen Indonesia ke AS tren pertumbuhannya sebesar 3,02 persen.


Pada periode Januari-Juli 2014, ekspor garmen Indonesia nilainya mencapai US$4,65 miliar di mana nilai ekspornya ke Amerika Serikat sebanyak US$2,3 miliar.


Sementara itu, kinerja ekspor karet dan produk karet Indonesia pada 2013 total nilainya mencapai US$9,39 miliar dengan tren positif sebesar 15,12 persen dalam lima tahun terakhir.


Negara tujuan ekspor terbesar produk karet Indonesia adalah ke AS (23,24 persen), Tiongkok (16,51 persen), Jepang (14,23 persen), Korea Selatan (4,26 persen), dan India (4,11 persen). Saat ini, Kanada menduduki peringkat ke-8 dengan share 2,19 persen dan tren pertumbuhannya sebesar 15,55 persen.


Sedangkan, ekspor produk karet Indonesia untuk periode Januari-Juli 2014 nilainya mencapai US$4,44 miliar dengan nilai ekspor ke Kanada sebesar US$103,15 juta. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya