Tingginya Harga Tanah Hambat Perkembangan Properti Bali

Pura Taman Ayun, Badung, Bali, salah satu warisan budaya dunia
Sumber :
  • Antara/ Nyoman Budhiana
VIVAnews
Top Trending: Kisah 2 Tokoh Hebat Minangkabau Murtad, Jenderal Bintang 1 Termuda Saat ini
- Bali merupakan salah satu tujuan wisata paling populer di Indonesia. Pulau Dewata ini selalu menjadi tujuan utama turis-turis, baik lokal ataupun internasional.

Terpopuler: Nasihat Mamah Dedeh Jika Keluarga Suami Nyakitin, Curhat CEO Starbucks Soal Karyawan

Daniel Miller,
Terpopuler: Kata CEO Starbucks Soal Agnez Mo Dikecam, Gaya Busana BCL Ramai Dikritik
Head ofBali
Office
, Jones Lang LaSalle, kepada
VIVAnews
di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2014, mengungkapkan, walaupun merupakan tujuan utama, tetapi peluang untuk usaha propertinya sudah menipis, terutama pembangunan hotel.


"Jumlah hotelnya sudah banyak sekali, selain itu harga tanah di Bali sudah terlampau mahal," katanya.


Kedua hal ini, menurut Miller, membuat pembangunan hotel baru di Bali menjadi tantangan tersendiri bagi developer. Apalagi, pembangunan hotel dilakukan pada area dalam kota seperti Kuta dan Badung.


Dia mengungkapkan, di area pusat kota Bali, harga tanah mencapai Rp10-30 juta per meter persegi. Harga Rp10 juta merupakan harga tanah rata-rata, sedangkan harga Rp30 juta merupakan tanah yang berhadapan langsung dengan pantai.


Miller melanjutkan, investor mulai masuk ke daerah-daerah lain di luar Kuta dan Badung. Para investor, menurut dia, mulai berekspansi ke Tabanan atau daerah Bali timur.


"Di Tabanan itu, kami masih bisa menemukan
good development
dengan harga tanah Rp2-3 juta per meter persegi," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya