Sumber :
- REUTERS/Beawiharta
VIVAnews
- Analis Asia Finansial Network, Agus Susanto Benzaenuri memperkirakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) cenderung dibayangi aksi ambil untung atau
profit taking
, usai penguatan pada perdagangan kemarin, setelah pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden RI.
Sementara itu, Reza Priyambada,
Baca Juga :
Bukan Hina Pemain Korea Selatan, Ernando Minta Maaf dan Jelaskan Alasan Joget Usai Gagalkan Penalti
Baca Juga :
Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar
Sementara itu, Reza Priyambada,
Head of Research
Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), memperkirakan IHSG berada pada rentang
support
5.015-5.030 dan
resistance
5.065-5.107.
Agus menjelaskan, selama sepekan lalu, IHSG telah mencatatkan kenaikan, meskipun sebagian besar bursa global terkoreksi. Potensi koreksi juga akan ditekan oleh kekhawatiran terhadap rilis pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang keluar pagi ini.
"Perekonomian Tiongkok diekspektasikan melambat menjadi hanya tumbuh 7,2 persen pada kuartal ketiga tahun ini atau turun dibanding kuartal lalu sebesar 7,5 persen. Namun, potensi penguatan IHSG masih tetap terbuka seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan baru," ujar Agus, kepada
VIVAnews
, Selasa 21 Oktober 2014.
Sementara itu, indeks saham Wall Street ditutup menguat, karena didorong kinerja fundamental dan ekonomi Amerika Serikat yang masih menunjukkan pertumbuhan.
"Dari 83 emiten yang mengumumkan laporan keuangan, sebagian besar membukukan laba di atas ekspektasi dan hanya seperempatnya yang di bawah target. Sementara itu, sisanya sesuai target," ungkapnya.
Dalam perdagangan semalam, indeks Dow Jones menguat karena didorong oleh kenaikan 24 dari 30 komponennya, sedangkan pada indeks di bursa New York secara keseluruhan dalam setiap koreksi terdapat tiga saham yang menguat. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Head of Research