Sumber :
- bppt.com
VIVAnews
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan seluruh wilayah Indonesia bisa menikmati aliran listrik pada tahun 2020. Tapi, Presiden Joko Widodo ternyata meminta target itu diwujudkan lebih cepat lagi.
"Menjadi tekad pemerintah bahwa rasio elektrifikasi pada 2020 mencapai 99 persen. Pemerintah sekarang (Joko Widodo-Jusuf Kalla) meminta 2019, kalau bisa, rasio elektrifikasinya 100 persen," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, di Jakarta, Rabu 22 Oktober 2014.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Menjadi tekad pemerintah bahwa rasio elektrifikasi pada 2020 mencapai 99 persen. Pemerintah sekarang (Joko Widodo-Jusuf Kalla) meminta 2019, kalau bisa, rasio elektrifikasinya 100 persen," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, di Jakarta, Rabu 22 Oktober 2014.
Menurut Jarman, untuk mewujudkan itu keberadaan pembangkit listrik biomassa dan biogas sangat diperlukan. Selain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangkit listrik tersebut bertujuan agar lingkungan tak tercemar dan bisa menggantikan sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.
"Selain ramah lingkungan, pembangkit listrik energi baru terbarukan lebih
sustainable.
Kalau
fuel
fosil habis, bisa digantikan dengan yang
sustainable
," kata Jarmana.
Pembangkit listrik ramah lingkungan ini, ia melanjutkan, bisa menolong daerah-daerah
remote
yang selama ini menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).
Selain itu, PLN juga diinstruksikan agar tak lagi membangun pembangkit listrik yang mengkonsumsi BBM.
"Kalau ada biomassa, lebih bagus lagi. Kalau PLTS kan mahal. Biogas ada
low power
agar bisa mengatasi beban di situ," kata Jarman.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Jarman, untuk mewujudkan itu keberadaan pembangkit listrik biomassa dan biogas sangat diperlukan. Selain untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pembangkit listrik tersebut bertujuan agar lingkungan tak tercemar dan bisa menggantikan sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.
