Investasi di Sektor Otomotif Dinilai Kurang Tepat

Pengunjung dan Mobil-mobil di IIMS 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - Senior Research Manager PT Bahana Sekuritas, Leonardo Henry Gavaza, Rabu 22 Oktober 2014, menyatakan bahwa di tengah kondisi yang memaksa pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), maka berinvestasi di sektor otomotif bisa jadi pilihan yang kurang tepat.

Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang Mataram dan Bali, Warga Lari Keluar: Trauma Gempa 2018
"Belum saatnya berinvestasi di sektor otomotif," ujar Leonardo di Jakarta.

Ia menjelaskan, belajar kenaikan harga BBM yang diberlakukan pemerintah tahun lalu, imbasnya penjualan di sektor otomotif cenderung datar alias flat.

Meninggal Dunia, Ini Profil Dorman Borisman Aktor Senior yang Langganan Jadi Karakter Orang Batak

Maka, menurut Leo -sapaan Leonardo-,  terkait desakan agar subsidi BBM dikurangi dan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, terdapat kemungkinan kondisi yang sama akan terjadi juga pada tahun depan.

Selain itu, diskon penjualan mobil yang lebih tinggi dari biasanya juga memberikan pengaruh di sektor otomotif.

Viral Video Wanita Berdaster Santai Naik Lamborghini, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
"Penjualannya akan flat.
Penjualan mobil berkisar di antara 1,2 juta unit dalam tahunan. Diskon mobil Avanza, Xenia yang jauh lebih besar dari diskon biasanya. Ini sangat memengaruhi," katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya