BI Prediksi Inflasi Oktober Bakal Lebih Tinggi

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews
Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week
- Bank Indonesia memperkirakan inflasi Oktober lebih tinggi dibanding rata-rata inflasi periode yang sama selama rekor lima tahun terakhir. Tekanan inflasi terbesar ditengarai akan disumbang dari komponen harga komoditas yang bergejolak, khususnya harga cabai yang mulai merangkak naik saat ini.

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, hingga pekan kedua Oktober, inflasi bulanan sudah mencapai 0,4 persen atau lebih tinggi dari rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 0,16 persen.
Kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU Tunjukkan Kedewasaan Politik meski Pahit, Menurut Pengamat


"Kami ingin kita memperhatikan aspek harga komoditas yang bergejolak dan khususnya yang klasik seperti cabai, itu harus mendapatkan perhatian," ujar Agus di Jakarta, Jumat 25 Oktober 2014.


Kenaikan harga cabai, menurut Agus, dikarenakan ada peningkatan permintaan di hampir seluruh daerah di Indonesia. Permintaan yang tinggi tersebut tidak didukung oleh suplai yang memadai.


"Tapi secara umum, komoditas lain dalam arti masuk komponen harga yang bergejolak malah menunjukan perbaikan atau terjadi deflasi," imbuhnya.


Ia menambahkan, hal lain yang perlu diperhatikan karena berkontribusi menekan inflasi adalah terjadinya kekeringan yang berkepanjangan. Sebab, itu berisiko mengancam gagal panen bahan pangan.


"Juga ada faktor ledakan Gunung Sinabung, itu semua berdampak," katanya. (ita)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya