Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Menguat

Seorang pria berjalan melewati papan layar yang menampilkan grafik pergerakan indeks dan harga saham di Tokyo, Jepang.
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Pasar saham utama Asia dibuka lebih tinggi pada transaksi awal Senin 27 Oktober 2014, terpengaruh sentimen positif dari indeks saham acuan Wall Street yang ditutup melonjak pada Jumat pekan lalu.

Dilansir CNBC, kenaikan indeks saham acuan Wall Street disebabkan karena investor terpuaskan dengan kinerja kuartalan Microsoft dan Procter & Gamble.

Namun, investor pada pekan ini akan memfokuskan perhatiannya pada pertemuan Federal Reserve selama dua hari yang dimulai pada Selasa.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

Spekulasi yang berkembang di pasar adalah Bank Sentral AS ini akan mengumumkan untuk mengakhiri program pembelian obligasi pada waktu yang cukup, yakni waktu yang tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga.

Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini melonjak 0,4 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini naik ke level tertinggi dalam dua pekan karena pelemahan mata uang yen ke 108 yen per dolar pada awal perdagangan.

Saham Panasonic bergerak rally 1 persen setelah perusahaan itu menjual unit bisnis salah satu TV AS karena tidak menguntungkan.

Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,5 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini naik ke level tertinggi sejak 19 September, yang juga ditopang oleh rallynya sektor keuangan.

Saham Macquarie dan Westpac menguat 1 persen, sementara saham National Australia Bank naik 0,6 persen.

Adapun indeks Kospi di bursa Seoul bergerak menguat 0,5 persen persen. Indeks utama pasar saham Korea Selatan ini rebound, setelah sebelumnya membukukan kerugian.

Saham Samsung Heavy Industries naik 2 persen, sementara saham Samsung Engineering menguat 1 persen. Kedua perusahaan ini diisukan akan melakukan merger.

Gedung Merah-Putih KPK

KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya

Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024