Tekan Over Kuota, Pertamina Minta Harga BBM Subsidi Dinaikkan

Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
ISIS Tembaki 20 Pejuang Bersenjata Palestina hingga Tewas di Suriah
- PT Pertamina menilai kebijakan pemerintah untuk memperketat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tak cukup dilakukan pada tahun ini. Perusahaan pelat merah ini meminta pemerintah agar menaikkan harga BBM bersubsidi.

Buntut Polemik Dana Pembangunan Masjid, Perilaku Buruk Masa Lalu Daud Kim Kini Mencuat

"Saya merasa sisa dua bulan ini tidak akan cukup dengan kebijakan apa pun. (
4 Ban Mobil Toyota Avanza Hilang Dicuri Saat Parkir
Over kuota) harus dikecilkan dengan disparitas harga," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014.


Pertamina, kata Hanung, memperkirakan bahwa kuota BBM bersubsidi akan habis pada pertengahan Desember tahun ini. Perusahaan pelat merah itu memperkirakan kuota BBM bersubsidi akan jebol 1,9 juta kiloliter (KL) tahun ini.


"Solarnya 1,06 juta KL dan premiumnya 800 ribuan KL. (Perhitungan ini) berdasarkan situasi terakhir minggu-minggu ini," kata dia.


Walaupun ada kenaikan harga, Hanung mengatakan, kuota BBM bersubsidi tetap jebol dan angkanya menjadi lebih kecil.


Sayangnya, Hanung tak bisa menyebutkan besaran kenaikan harga BBM bersubsidi dan efeknya terhadap
over
kuota BBM bersubsidi. Dia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.


"Kalau disparitas harganya mengecil, tetap akan
over
. Tapi, tidak sebesar prognosa kami (yang 1,9 juta KL)," kata dia.


Hanung mengatakan, penyebab
over
kuota BBM tersebut disebabkan harganya yang terlalu murah dan ada penyelewengan penggunaan. Disparitas harganya pun terlalu tinggi.


"Harga solar non-PSO Rp12 ribu per liter, sedangkan harga solar PSO Rp5.500 per liter. Itu disparitasnya Rp6 ribu. Rente ekonomi menarik banget. Kalau disparitas harga dikecilkan, orang tidak tertarik untuk melakukan penyimpangan. Orang terdorong menggunakan bahan bakar lain yang lebih murah, gas, misalnya.
Cash flow
Pertamina jadi lebih bagus," kata dia. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya