Susi Heran Pengusaha Indonesia Tak Manfaatkan Hasil Laut

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan posisi Indonesia di dunia sebenarnya sangat menguntungkan. Namun, kondisi ini tidak disikapi dengan baik oleh pengusaha di bidang perikanan atau pun oleh pemerintah. 
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Dalam dialognya dengan para pengusaha di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2014, Susi mengaku heran dengan para pengusaha yang tidak bisa memanfaatkan momentum ini. 
Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

"Yang saya lihat potensi dari laut itu luar biasa. Saya saja di Pangandaran, nelayan kecilnya kalau digabungkan bisa menghasilkan Rp20 miliar sebulan dan itu dari lobster saja," katanya. 
Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN

Ia melanjutkan, pada 2009, pemerintah Australia menutup 70 persen penangkapan ikan di Corral Reef Barrier. Secara otomatis suplai hasil laut dari Australia yang berasal dari kawasan itu akan berkurang sebesar 70 persen. 

Kondisi ini membuat pasokan ikan terutama lobster menjadi turun drastis. Saat ini, Indonesia lah yang akan menjadi tujuan selanjutnya para pencari hasil laut dunia. 

Situasi perikanan Indonesia pun, menurut dia, sangat terbuka. Secara umum tidak ada aturan yang terlalu ketat dalam hal penangkapan ikan.

"Jadi, nelayan-nelayan yang sudah tidak bisa menangkap ikan di mana-mana, akhirnya datang ke perairan Indonesia. Karena kita satu-satunya negara yang tidak punya restriction dan regulasi ketat," katanya. 

Ia mengaku heran dengan kebebasan yang begitu luas ini. Para pengusaha di Indonesia malah tidak melirik sektor perikanan. Malahan hal ini dimanfaatkan oleh kapan-kapal berbendera asing. 

"Sekarang semua negara buat aturan untuk menangkap ikan. Ada yang di bulan tertentu saja, saat musim tertentu saja atau jumlah tertentu saja. Tapi, Indonesia tidak punya," katanya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya