Ikuti Wall Street, Bursa Asia Kompak Menguat

Tokyo Stock Exchange
Sumber :
  • REUTERS/Kim Kyung-Hoon
VIVAnews
Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran ke PDI Perjuangan
- Pasar saham utama Asia dibuka menguat pada transaksi awal Jumat 31 Oktober 2014, mengikuti sentimen positif dari indeks saham acuan Wall Street yang ditutup lebih tinggi.

Lika Liku Kehidupan Soesalit Djojoadhiningrat, Pasca Ibunda RA Kartini Meninggal Dunia

Dilansir
Video Honda HR-V Parkir di Jalan Sempit, Bikin Macet dan Sulit Dilewati
CNBC , menguatnya indeks saham utama Amerika Serikat itu dipicu, karena investor merasa puas dengan rilis data yang menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih dari yang diperkirakan pasar pada kuartal III tahun ini.


Departemen Perdagangan AS merilis data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III tahun ini tumbuh 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didukung oleh defisit perdagangan yang lebih kecil dan peningkatan anggaran pertahanan.


Sementara itu, investor Asia mengalihkan perhatian mereka ke kondisi ekonomi Jepang. Pada pukul 15.00 waktu setempat, Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda, akan mengadakan konferensi pers terkait laporan outlook ekonomi Jepang.


Indeks Nikkei di bursa Tokyo pagi ini naik 1 persen. Indeks acuan pasar saham Jepang ini menguat ke level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.


Sentimen positif juga datang dari dana investasi pensiun pemerintah Jepang, dengan nominal terbesar di dunia, melaporkan kenaikan kepemilikan saham domestik dan asing masing-masing 25 persen.


Saham Hitachi, Toshiba, dan Fanuc bergerak
rally
lebih dari 2 persen.


Sementara itu, indeks S&P ASX 200 di bursa Sydney menguat 0,4 persen. Indeks patokan pasar saham Australia ini naik ke level tertinggi sejak 15 September.


Saham Australia New Zealand Banking naik 0,2 persen setelah mengumumkan perolehan laba di atas perkiraan pasar sebelumnya. Sementara, saham Macquarie bergerak rally 2 persen, setelah merilis perolehan laba bersih naik 35 persen.


Investor Asia juga memfokuskan perhatiannya pada bank-bank Tiongkok. Pada Kamis kemarin, dua bank terbesar di Tiongkok melaporkan kinerjanya.


Agricultural Bank of China melaporkan pada kuartal III tahun ini, laba bersih naik 6 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sementara Bank of China membukukan laba bersih naik 5 persen dibandingkan kuartal III 2013.


Keseluruhannya, jumlah kredit macet naik 22 persen pada kuartal III tahun ini yang menandakan adanya perlambatan pertumbuhan dan kelebihan kapasitas di beberapa industri yang membebani sektor keuangan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya