Pertamina Gandeng BUMN Migas Angola

Sumber :
  • Pertamina

VIVAnews - PT Pertamina menjalin kerja sama dengan perusahaan migas Angola, Sonangol EP. Kerja sama ini bertujuan untuk pengembangan bisnis hulu, hilir, dan perdagangan migas.

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Pelaksana tugas Direktur Utama Pertamina, Muhamad Husen, menerangkan bahwa penandanganan kesepakatan kerja sama ini dilakukan bersama Chairman of Board of Director Sonangol EP, Francisco de Lemos Jose Maria, dengan disaksikan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Republik Angola Manuel Domingos Vicente pada hari ini, Jumat 31 Oktober 2014.

Menurut Husen, Framework Agreement ini akan menjadi kerangka kerja sama Pertamina-Sonangol dalam pengembangan bisnis hulu, proyek kilang petroleum dan petrokimia, serta kerja sama impor dan ekspor produk kilang, minyak mentah dan gas bumi.

Kesepakatan yang merupakan hasil kerja sama antarpemerintah ini, selanjutnya akan menjadi landasan bagi kedua perusahaan untuk membentuk perusahaan patungan yang akan mengelola proyek-proyek hasil kerja sama tersebut.

Dalam waktu tujuh hari ke depan, Pertamina dan Sonangol EP akan membentuk gugus tugas, sehingga perusahaan patungan bisa dibentuk untuk merealisasikan berbagai kerja sama yang akan diinisiasi.

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Perusahaan patungan tersebut, selanjutnya akan melakukan berbagai persiapan detail proyek-proyek, serta pelaksanaannya yang disepakati Pertamina dan Sonangol.

"Kerja sama ini dapat terjalin sebagai wujud dari hubungan baik yang terjalin erat antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Angola. Pertamina siap merealisasikan kerja sama ini, sekaligus sebagai milestone bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis utamanya di sektor minyak dan gas bumi," ujar Husen dalam keterangan tertulis.

Ia menambahkan, Pertamina bersama Sonangol EP akan menggali berbagai potensi proyek hulu minyak dan gas bumi maupun proyek pembangunan kilang, baik itu di Indonesia, Angola, atau negara lainnya.

Indosat Siap Bantu Pemerintah Ciptakan 1 Juta Talenta Digital

"Pembangunan kilang sangat diperlukan Indonesia untuk menjamin ketahanan energi nasionalnya," kata Husen.

Seperti diketahui, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus tumbuh sekitar delapan persen per tahun. Di sisi lain, tingkat produksi minyak mentah menurun dan kapasitas kilang tidak bertambah.

Maka, kata Husen, Pertamina terus berupaya mendukung pemerintah untuk menjamin ketahanan energi nasional. Baik melalui upaya-upaya peningkatan produksi di hulu, yang bersumber dari dalam maupun luar negeri, peningkatan kapasitas kilang, dan upaya konversi dan diversifikasi energi.

"Pertamina optimis bahwa dalam kurun waktu lima hingga enam tahun ke depan, Indonesia akan bisa swasembada energi. Untuk itu, Pertamina siap menjadi tulang punggung dalam mencapai upaya tersebut," kata Husen.

Angola merupakan Negara anggota OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) yang pada 2013 lalu, memproduksi minyak dan kondensat sebanyak 1,8 juta barel per hari. Sejak 2002, pertumbuhan produksi minyak Angola mencapai rata-rata 15 persen per tahun yang disokong oleh lapangan-lapangan deepwater.

Baca juga:

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya