Beli Minyak dari Angola, Pemerintah RI Klaim Hemat Rp15 Triliun

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Republik Angola, Manual Domingos Vicente di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat 31 Oktober 2014.

Jokowi --sapaan Joko Widodo-- menuturkan, pertemuan tersebut guna penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT Pertamina dan Sonangol MP yang merupakan Badan Usaha Milik Negara di Angola untuk pembelian minyak dan pembangunan kilang.

"Ini kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Angola. Kami harapkan ini ada sebuah kerja sama yang konkret," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Jokowi menuturkan, setelah ini akan memberikan batasan satu pekan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengonkretkan kerja sama tersebut. Jokowi berharap MoU ini dapat terlaksana dengan baik.

"Ini harus jadi sesuatu yang berguna bagi negara kita. Tadi sudah dihitung oleh Pak Menteri, Plt Dirut Pertamina, berapa efisiensinya yang telah kami dapatkan dengan kerja sama ini," tuturnya.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said mengatakan, secara detail kerja sama itu adalah Pertamina membeli langsung minyak pada Sonangol. Selanjutnya, Sonangol bersama Pertamina akan bersama sama-sama membangun kilang minyak di Indonesia.

Menurut Sudirman, kerja sama tersebut bisa menghemat pengeluaran sebesar US$2,5 juta atau sekitar Rp30 miliar per hari.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

"Kurang lebih Rp15 triliun per tahun. Jadi, kami akan mendirikan perusahaan joint venture. Mereka (perwakilan pemerintah Angola) akan terus di sini selama sepekan untuk membahas joint venture," terang dia. (art)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024