Potensi Laut Indonesia Dicuri

Pasar Ikan
Sumber :
  • VIVAnews/Diah Pitaloka

VIVAnews - Besarnya potensi perikanan di perairan Indonesia harus terbuang sia-sia, lantaran maraknya pencurian. (KKP) mengaku kekurangan kapal patroli untuk mengawasi illegal fishing.

Sekretaris Jenderal KKP, Syarif Widjaja, mengatakan penangkapan ikan ilegal sering terjadi di wilayah perairan produsen ikan. Perairan di Natuna, Bitung, Arafuru Selatan, dan perairan "Kepala Burung", serta Laut Hindia menjadi lahan empuk pencurian ikan.

"Kalau di perairan Jawa sudah stagnan," kata Syarif di komplek KKP, Jakarta, Jumat 30 Oktober 2014.

Sayangnya, Syarief enggan memerinci data potensi perikanan di wilayah-wilayah itu dan kerugian akibat illegal fishing.

Seperti diketahui, Indonesia mempunyai luas wilayah laut 5,8 juta kilometer persegi. Menurut data yang diterima VIVAnews, potensinya diperkirakan mencapai US$1,2 triliun per tahun. Untuk perikanan laut tangkap, misalnya, Indonesia punya potensi 6,5 juta ton per tahun.

Syarif mengakui, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan pencurian ikan tersebut. Tahun ini, pihaknya berhasil menangkap 115 kapal penangkan ikan ilegal. "Rata-rata 100 kapal yang dicabut izinnya," tuturnya.

Upaya pencegahan ini terkendala jumlah armada kapal patroli. KKP hanya memiliki 27 unit kapal patroli. Itu pun tak dioperasikan setiap hari. Pengoperasiannya hanya selama 60 hari. "Lalu, bagaimana dengan 305 hari yang tidak ada (pengawasan)," Menteri Kelautan dan Perikanan, menimpali.

Baca juga:

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN

(asp)

Visualisasi pengembangan organisasi BRI melalui BRIVolution 2.0

Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0

Manfaatkan momentum pandemi sebagai stimulus terjadinya pengembangan organisasi, BRI dorong implementasi BRIVolution 2.0

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021