VIVAnews - Sistem Ekonomi pemerintahan kubu Susilo Bambang Yudhoyono dinilai masih belum jelas. Banyak hal yang diusung, namun tidak konsekuen membela rakyat dan sebagian menjadi sangat liberal.
Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ninasapti Triaswati mengatakan ketidakjelasan terlihat dari platform ekonomi kerakyatan yang diusung SBY. Ia mencontohkan pengambilan utang sampai Rp 350 triliun sepanjang masa pemerintahan dan gemarnya mengaktifkan pasar modal.
"SBY menggunakan utang luar negeri dan domestik serta penjualan aset sebagai pembiayaan utama ekonomi," katanya dalam diskusi mencermati ekonomi neoliberal kubu SBY dan ekonomi kerakyatan Prabowo-Rizal Rami, Rabu 6 Mei 2009.
"Memang saya belum mendapatkan dokumen tertulis resmi, tapi dalam perjalanan SBY memerintah 2004-2009, itu bisa diproyeksikan," katanya.
Menurut Nina, konsep ini jauh dari apa yang dikenal dalam konsep ekonomi kerakyatan. Dalam ekonomi kerakyatan, paham ekonomi yang dianut seharusnya untuk memberdayakan masyarakat secara adil, yaitu memberikan kemakmuran sebesar-besarnya untuk rakyat.
"Kalau menggerakkan pasar modal, itu siapa yang memanfaatkan," katanya.
Berbeda dengan model pemimpin AS yang menjanjikan kemakmuran sebesar-besarnya untuk rakyat. "Mereka (negara maju) masih memberikan subsidi pertanian yang sangat tinggi dibanding militernya," kata dia.
Indonesia, menurut dia, tidak melakukan hal tersebut. Pemerintah memang memberikan subsidi untuk rakyat. "Tetapi rakyat yang mana?" ujarnya balik pertanya.
Nina juga menilai ketidakjelasan ekonomi ini bisa dilihat dari isu yang diangkat dalam pembangunan ekonomi. Jika Indonesia konsisten untuk memajukan ekonomi konstitusi sebagai pengganti ekonomi neoliberal, maka isu pertumbuhan ekonomi menjadi tidak terlalu penting.
"Tapi nyatanya, dalam setiap kali kampanye, pertumbuhan ekonomi lebih didahulukan dibanding isu pembangunan manusia," katanya. Dia mengakui klaim pembangunan manusia memang bisa dicatat dengan kenaikan 20 persen APBN untuk pendidikan. "Tapi hasilnya belum signifikan."
VIVA.co.id
24 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Kapolres Way Kanan AKBP Pratomo Widodo didampingi Kasat Intelkam Iptu Asep Komarudin menyambangi kediaman tokoh adat, di kediamannya bapak Ikroni gelar Sunan Kemala Raja
Lobi PSSI Sukses, Nathan Tjoe-A-On Bisa Kembali Perkuat Timnas Indonesia U-23 di Perempat Final
Bandung
22 menit lalu
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bawa kabar gembira bagi Timnas Indonesia U-23. Pasalnya, pemain belakang Timnas, Nathan Tjoe-A-On bisa kembali memperkuat Indonesia pada per
Seorang pelajar SMP luka parah usai diduga menjadi korban aksi begal sadis di kawasan Jalan Bakung Raya, depan Jalan Anggrek 2, Kota Depok, Jawa Barat pada Rabu, 24 April
Gathering Sinergi Bisnis Kadin dan Bank Jatim, Jalan Awal Bangun Perekonomian Kota Batu
Malang
29 menit lalu
Kadin Kota Batu terus berperan aktif dalam membangun perekonomian di Kota Batu. Seperti dengan menggelar Gathering Sinergi Bisnis dengan Bank Jatim Cabang Batu
Selengkapnya
Isu Terkini