Ekonomi SBY vs Prabowo, Siapa Lebih Baik?

VIVAnews - Menjelang pemilihan umum calon presiden, sistem ekonomi yang ditawarkan oleh para capres mulai mengemuka dan dibicarakan oleh sejumlah kalangan.

Sistem ekonomi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama ini dianggap condong ke neoliberal. Sedangkan, penantangnya Prabowo Subianto yang dikabarkan akan bersanding dengan Megawati Soekarnoputri diklaim mengusung ekonomi kerakyatan.

Lantas, bagaimana sesungguhnya kemampuan kedua calon presiden, Yudhoyono versus Prabowo untuk kemajuan sistem ekonomi di Indonesia yang lebih baik?

Kubu Anies dan Ganjar Ingin Hadirkan Menteri jadi Saksi di MK, Airlangga Hartarto Beri Jawaban

Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ninasapti Triaswati membandingkan kedua calon pemimpin tersebut mengacu pada lima isu kebijakan penting yang diusung.

"Meskipun tidak spontan dalam lima tahun Indonesia bisa menjadi lebih baik, tapi mengusung perubahan itu sangat penting," katanya.

Berikut perbandingan kelima isu tersebut adalah:

1. Adakah perubahan paradigma dalam platform ekonomi SBY vs Prabowo mengutamakan pembangunan manusia sejahtera?

Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik

SBY : masih menggunakan pradigma lama dalam pembangunan yaitu meningkatkan target pertumbuhan ekonomi 5-6 persen pada 2010.

Prabowo : tampak ragu dengan pergeseran paradigma pembangunan ekonomi tersebut, yaitu masih mengemukakan akan mencapai pertumbuhan dobel digit walaupun tidak menjelaskan bagaimana pencapaiannya.

2. Apakah konsistensi untuk perbaikan institusi (penghapusan KKN) melalui reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi terwujud?

SBY : mengemukakan hal ini dalam kebijakan pembangunannya, namun dalam pelaksanaan masih dianggap sebagian kalangan tebang pilih dan belum dilakukan secara jelas.

Prabowo : tidak mengemukakan sama sekali masalah KKN dalam platform pembangunannya, sehingga merupakan titik lemah penegakan ekonomi konstitusi.

3. Mengatasi pembiayaan melalui tambahan utang dan penjualan aset BUMN, dapatkah berakhir?

SBY : Kebijakan ekonomis saat ini sangat jelas mengutamakan utang dan penjualan aset sebagai cara termudah untuk menutup defisit anggaran. Total utang pada 2009 mencapai Rp 1.667 triliun, naik dari 1.295 triliun pada 2004.

Prabowo : mengemukakan jalan untuk penjadwalan kembali utang dalam iklannya dan mengutamakan pengelolaan aset BUMN untuk memenuhi kebutuhan anggaran.

4. Dapatkan mewujudkan kerjasama internasional yang adil bagi kepentingan rakyat Indonesia?

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Baik SBY atau Prabowo belum mengemukakan langkah konkrit untuk menjalankan politik bebas dan aktif di tingkat dunia. Saat ini Indonesia dalam posisi meminta utang, sehingga sulit untuk bersuara bebas untuk mengutamakan kepentingan kesejahteraan rakyat.

5 Dapatkan secara utuh menegakkan HAM?

Belum ada rencana kebijakan penegakan HAM secara rinci dari SBY dan Prabowo, sehingga penegakan ekonomi konstitusi yang berbasis kesejahteraan masih akan sulit terwujud. Sebagai contoh kejahatan ekonomi saat ini belum mampu ditangani lembaga hukum, sehingga KPK masih diperlukan sampai dapat disiapkan lembaga hukum yang mampu menegakkan hukum.

Nagita Slavina

Respons Nagita Slavina Saat Tyas Mirasih Ingin Jual Tas demi Biaya Pengobatan

Tyas Mirasih saat itu ingin menjual tas miliknya kepada Nagita dan Raffi untuk membantu biaya pengobatan sang ibunda.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024