Jawa Timur Potensi Besar Perekonomian Syariah

Prescon Indonesia International Conference on Islamic Finance
Sumber :

VIVAnews – Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia (OJK) menggelar pelaksanaan Seminar Internasional Keuangan Syariah 2014 di Surabaya sejak tanggal 3-4 November 2014.

Lucu Jika Kubu 01 dan 03 Gabung ke Prabowo, Pakar: Haram Hukumnya, Mereka kan Nuduh Curang

Seminar dengan tema "An Integrated Development of Islamic Finance Towards Financial Stability and Suistainable Economic Development" tersebut diharapkan dapat mengungkap berbagai persoalan terkait penerapan keungan syariah dalam memghadapi berbagai kondisi dan perkembangan yang terjadi di dunia internasional.

Selain itu, seminar tersebut juga ditujukan untuk mendorong pengembangan keuangan syariah, serta mengomunikasikan perkembangan keuangan syariah di Indonesia.

Seminar berskala internasional ini dibuka langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, serta Presiden Islamic Development Bank (IDB) Ahmed Mohammed Ali.

Selama dua hari seminar membahas dan mendiskusikan, serta mencari jalan untuk memahami arah pengembangan keuangan syariah yang dilakukan oleh berbagai pihak yang menjadi stakeholders keuangan syariah seperti otoritas, organisasi internasional, pelaku bisnis maupun industri keuangan syariah sendiri.

Beberapa isu utama yang dibahas dalam seminar ini adalah :
1. Financial in Conglomeration and Integrated Supervision : Lesson learnt for Islamic Finance.
2. New Path in Creating Growth of Islamic Finance: Lesson Learnt and Direction Ahead.
3. Revealing the Development of Indonesian Islamic Non Bank Industry and Its Support to Provide a better financial access to Middle Low Income Households.
4. Business Opportunities in Assets Securitization to support Islamic Capital Market Development.
5. Opportunities of Islamic Finance for more Ethical and Sustainable Business in Supporting the Sustainable Ecomomic Development.
OJK Gelar Konferensi Internasional Keuangan Syariah di Surabaya
Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W Martowardojo, mengatakan Jawa Timur mempunyai potensi yang cukup besar di bidang ekonomi syariah, ini terbukti banyaknya pesantren di daerah tersebut.

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

Selain itu, menurut Agus, BI bersama OJK menyambut positif bahwa Jawa Timur mampu melaksanakan program percepatan pembangunan ekonomi syariah. Sebab, dalam visi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia, Provinsi Jatim memang akan dikembangkan sebagai regional ekonomi syariah terbesar di Indonesia.

"Lembaga pesantren yang dikenal sebagai salah satu alat syiar Islam dapat dioptimalkan menjadi motor edukasi keuangan syariah di Indonesia, ujar Agus.

Sebab itu, untuk mendukung hal tersebut, BI menunjuk Surabaya sebagai tuan rumah Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) yang berlangsung mulai hari Senin 3-9 November 2014.

BI berharap, pegelaran ini bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah global. Sementara itu, kota Surabaya dipilih sebagai tempat penyelenggaraan acara, sekaligus sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah nasional.

Gelaran ISEF akan dimulai dengan agenda seminar internasional mengenai Islamic finance yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Hotel JW Marriot pada tanggal 3-4 November.

Waspadai Pergaulan Bebas Anak: Kenali Dampak dan Tips Pencegahannya

Sebagai salah satu rangkaian kegiatan ISEF tersebut, Bank Indonesia akan menyelenggarakan pertemuan tahunan gubernur bank sentral dan otoritas moneter dari 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Agenda dengan tema Stabilitas Keuangan melalui Kebijakan Makro-prudensial dan Pendalaman Pasar Keuangan antara negara-negara OKI yang digelar pada tanggal 5 - 6 November 2014.

Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerja sama antarbank sentral negara anggota OKI, terutama dalam kebijakan makroprudensial, penerapan Islamic finansial sector assessment program (IFSAP) dan financial inclusion, khususnya pengelolaan zakat.

"Kami berharap pada 5 November mendatang penandatanganan kerja sama tentang Deklarasi Surabaya, yakni terciptanya perkembangan ekonomi syariah di Jatim bisa terealisasi dengan sukses," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim, Soekarwo, mengatakan potensi perkembangan ekonomi syariah di Jatim didukung oleh 6.000 pondok pesantren. Bahkan, para pemilik pondok pesantren itu juga meminta pemerintah memaksimalkan program itu. "Semua kiai di Jatim mendukung konsep restrukturisasi ekonomi syariah," katanya.

Soekarwo optimistis, dengan terciptanya restrukturisasi perbankan secara syariah tersebut maka konsep ekonomi dapat terwujud dengan pembiayaan yang murah, mudah, dan barokah.

Seperti diketahui, perkembangan keuangan syariah dunia telah bertumbuh dengan pesat, terlihat dari total aset sebesar US$137 miliar di tahun 1996, dan diperkirakan mencapai US$1,8 triliun pada 2013, atau sekitar 13 kali lipat dalam kurun waktu 17 tahun.

Walaupun begitu, menurut McKinsey Global Institute total aset keuangan global pada 2012 mencapai US$225 triliun dan jika diasumsikan pertumbuhannya sebesar lima persen, maka total aset keuangan global di 2013 menjadi US$236 triliun, sehingga total aset keuangan syariah global hanya mencapai 0,8 persen. Meskipun di beberapa negara pangsa pasar keuangan syariahnya telah mencapai di atas 20 persen dari total sistem keuangannya.

Sementara itu, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp476 triliun, atau sekitar US$41,4 miliar dengan komposisi antara lain terdiri atas perbankan syariah 52 persen, surat berharga syariah negara (SBSN) 35 persen dan industri keuangam non bank syariah 8,8 persen, serta pangsa pasar keuangan syariahnya masih di bawah 10 persen.

Selain itu, berdasarkan laporan terkait perkembangan keuangan syariah internasional, Indonesia bersama Malaysia, Saudi Arabia, UAE termasuk dalam negara yang akan menjadi the driving factors behind the next big wave in Islamic finance in the world maupun menjadi referensi pengembangan keuangan syariah dunia.

Seminar ini di hadiri peserta dari beberapa negara seperti Malaysia, Pakistan, Bahrain, Yaman, Maldives, Mauritania, Amerika Serikat, Indonesia, Kazakhstan dan Saudi Arabia. Dengan pembicara, VP Global Partnership IFC, The World Bank, Karin Finkelston, Director General IRTI IDB Azmi Omar, Director, Supervision, Dubai Financial Services Authority, UAE Prasanna Seshachellam, CEO Cagamas Bhd, Malaysia Chung Chee Leong, CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan Deputy Secretary General of Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI), Bahrain Khairul Nizam. (Webtorial)

Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

PSSI resmi memperpanjang kontrak Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu akan menangani Timnas Indonesia hingga 2027 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024