Harga Cabai di Depok Tembus Rp80.000

Kenaikan harga cabai
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews
Peserta UTBK Diimbau Waspada Penipuan Janji Kelulusan
- Jelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), beberapa harga komoditi kebutuhan sehari-hari di sejumlah pasar di Kota Depok terus merangkak naik. Kenaikan terparah terjadi pada cabai yang harganya tembus Rp80 ribu per kilogram.

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

Kondisi ini pun dikeluhkan para pedagang dan kosumen. Erni, salah seorang pedagang di Pasar Depok Jaya menuturkan, kenaikan paling terasa pada cabai merah yang menjadi Rp80.000 dari Rp12.000 per kilogram. Selain harganya yang melonjak, ketersediaan cabai juga terbatas. Imbasnya, banyak pembeli yang mengurangi belanjanya.
Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia


Hampir semua cabai mengalami kenaikan, rawit hijau sekarang Rp60.000 per kilogram dari Rp12.000 per kilogram, cabai hijauĀ  menjadi Rp40.000 per kilogram dari Rp16.000. Sementara, cabai merah keriting menjadi Rp80.000 kilogram dari Rp10.000-Rp12.000 per kilogram.


"Rawit merah sekarang Rp60.000 per kilogram dari Rp10.000 per kilogram," ucap Erni.


Selain jelang kenaikan harga BBM, kondisi ini disebabkan musim kemarau. Banyak petani yang mengalami gagal panen akibat lahannya kekeringan.


"Sekarang
nyiasatinnya
dengan
ngurangin
barang belanjaan. Biasanya yang beli seperempat, sekarang satu ons. Ini bukan soal karena kenaikan BBM saja, tapi karena kemarau," kata dia.


Sementara itu, Heru Sasongko, salah seorang pedagang di Pasar Palsigunung mengatakan, untuk harga bawang merah justru mengalami penurunan harga dari Rp24.000 menjadi Rp20.000.


"Mudah-mudahan
sih
kondisi kenaikan harga ini cepat membaik, biar normal lagi," katanya.


Sementara itu, Sulasih pedagang sayur di wilayah Tapos, mengungkapkan kenaikan harga barang ini membuat pelanggan lebih memilih membeli makanan di warung, dibanding memasak di rumah.


"Ya pembeli berkurang, omset menurun. Kita kan jual lebih tinggi karena memang dari pasarnya sudah tinggi," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya